Menuju konten utama

Ucapan Menag Yaqut soal 'Pilih Amin Bidah', Nasdem: Tidak Etis

Menag Yaqut selaku representasi pemerintah tidak menjadi bagian dari pihak yang melakukan proses ketidakadilan terhadap proses pemilu yang berlangsung.

Ucapan Menag Yaqut soal 'Pilih Amin Bidah', Nasdem: Tidak Etis
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali di Kantor DPP PKS pada Selasa (12/9/2023). (Tirto.id/M. Irfan Al Amin)

tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengungkap ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut memilih 'Amin berarti bidah' adalah tindakan tidak etis.

Dia menilai ucapan Amin itu mengarah pada pasangan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, mengingat saat ini telah memasuki tahun politik.

"Dari sisi etis dan etika, kalau yang dimaksud Amin adalah Anies Muhaimin, rasanya tidak etis ya. Apalagi, pakai bidah," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Jumat (15/9/2023).

Ahmad Ali berpendapat seharusnya menjadi wasit yang baik dan taat dalam setiap permainan. Jika wasitnya netral akan menghasilkan proses dan tahapan pemilu yang damai dan demokratis.

"Jangan mendiskreditkan orang, apalagi di forum pegawai negeri," tegasnya.

Dia berharap, Menag Yaqut selaku representasi pemerintah tidak ikut atau tidak menjadi bagian dari pihak-pihak yang melakukan proses ketidakadilan terhadap proses pemilu yang sedang berlangsung.

"Jangan karena kebencian kepada seseorang, kemudian sampai tidak berlaku adil," harapnya.

Ahmad Ali meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menegur Menag Yaqut karena sudah memasukan kepentingan politik praktis dalam acara pemerintah atau kementerian.

"Jika Presiden Jokowi tidak menegur dan tidak mengevaluasi Menag Yaqut, akan menurunkan tingkat kepercayaan pemerintah di mata rakyat Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan duduk perkara ucapannya mengenai memilih 'Amin berarti bidah' dan tak ada substansinya.

Dia menjelaskan konteks 'Amin' yang dia singgung adalah Kepala Balitbang Diklat Kemenag Prof Amin Suyitno berpidato di Pembukaan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Surabaya, Rabu (13/9/2023).

Yaqut membantah bahwa dia menyindir pasangan bakal capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau disingkat dengan Amin.

"Santai saja menghadapi Pemilu ini kita riang gembira. Kita hadapi perbedaan yang memang sudah jadi kodrat kita. Takdir kita ini semua kan berbeda-beda," kata Yaqut dalam konferensi pers di Kantor KPU RI pada Jumat (15/9/2023).

Dirinya juga membantah bahwa istilah bidah yang diucapkannya memiliki konotasi buruk. Menurutnya, bid'ah berarti sesuatu kebaruan dan dia menyebut hal itu sebagai positif.

"Sebenarnya secara istilah itu netral, bahkan kalau mau cari blessing itu positif loh. Jadi ini orang kemudian mempersempit seolah bid'ah itu sesuatu yang jelek, bidah itu artinya kreatif, novelty kebaruan," jelasnya.

Baca juga artikel terkait CAPRES ANIES BASWEDAN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat