Menuju konten utama
Bacaan Ayat Kursi

Tulisan Ayat Kursi Surat Al Baqarah Ayat 255, Keutamaan-Artinya

Tulisan ayat kursi terkandung dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 255. Berikut tulisan latin dan artinya beserta keutamaannya.

Tulisan Ayat Kursi Surat Al Baqarah Ayat 255, Keutamaan-Artinya
Ilustrasi membaca Al Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tulisan ayat kursi terkandung dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 255. Surat dalam Al Quran ini adalah adalah salah satu ayat yang masyhur dalam Islam.

Keutamaannya membaca ayat kursi bahkan diriwiyatkan dalam berbagai hadits. Inilah bacaan dalam Al Quran yang dikenal dengan ayat kursi.

Ayat kursi memiliki keagungan dalam Al Qur'an. Di dalamnya dipenuhi dengan materi ketauhidan dan keikhlasan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Allah juga menerangkan mengenai kebesaranNya.

Mengutip Baznas Kota Bogor, ayat ini turun setelah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Turunnya ayat ini diiringi dengan kehadiran ribuan malaikat karena kebesaran firman Allah di dalamnya.

Dalam Tafsir Ibnu Sa'di, Syekh Abdurrahman Al Sa'di mengatakan bahwa ayat kursi adalah syat mulia dan termasuk paling agung dan mulia. Di dalamnya mengandung perkara besar dan membahas sifat-sifat Allah subhanahu wa ta'ala.

Al Sa'di berkata, "Banyak hadits yang menjelaskan tentang anjuran membaca ayat ini dan menjadikan sebagai wirid bagi seseorang agar dia bisa membacanya baik pada waktu pagi atau petang, saat tidur dan setelah mengerjakan shalat-shalat wajib”.

Tulisan Ayat Kursi: Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 255 & Artinya

اَللهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌۚ لَّهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ إِلَّا بِإِذْنِهٖۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۖ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَۖ وَلَا يَـ‍ُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Bacaan latin: "Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

Artinya: Allah tidak ada Ilah melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya, Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS Al Baqarah: 255).

Arti Ayat Kursi & Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 255

Pada bacaan awal Ayat Kursi (اَللهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ), ditemukan pengambaran mengenai kebesaran, keesaan, kekuasaan, hingga kekekalan Allah subhanahu wa ta'ala. Kata "Al Qayyum" menunjukkan Allah Maha Abadi, tidak memiliki ketergantungan pada apa pun dan siapa pun, serta mengawasi seluruh makhluk hidupnya. Sebaliknya, justruk makhluk yang bergantung padanya.

Mengutip Suara Muhammadiyah, pesan penting dalam Ayat Kursi yaitu mengenai konsep tauhid. Di sana dijelaskan bahwa tidak ada makhluk yang mampu berkuasa melebihi Allah. Gambaran mengenai kelebihan Allah yang tidak mungkin diikuti oleh makhluknya salah satunya yaitu Dia tidak mengantuk dan tidak tidur, serta selalu mengurusi makhluknya.

Keluasan ilmu Allah juga dipaparkan dalam Ayat Kursi. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang makhluknya. Di sisi lain, makhluk Allah hanya mengetahui keluasan ilmu Allah sebatas pada apa-apa yang dikehendaki-Nya.

Oleh sebab itu, Allah adalah satu-satu sesembahan yang berhak diibadahi. Dia adalah pemilik seluruh makna kehidupan sesuai sifat yang disandangNya. Dia pula yang memberikan izin terkait syafaat di akhirat.

"Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya)." (QS An Najm: 26)

Sementara itu, kaya "Al Kursi" dalam ayat ini, menurut Ibu Abbas radhiyallahu 'anhu, adalah tempat berpijak. Dalam hadis riwayat Al Hakim pada kitab Al Mustadrak disebutkan Ibnu Abbas berkata, “Al-Kursi adalah tempat kedua kaki, sementara Al-Arsy tidak seorangpun yang mampu mensifatinya”.

Ungkapan "kursi" dalam Ayat Kursi menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah beserta kerajaannya. Jika kursinya saja bisa melebihi luas langit dan bumi, maka Arsy kepunyaan Allah jauh lebih besar dari itu.

Keutamaan Membaca Ayat Kursi Surat Al Baqarah Ayat 255

Membaca surah Al Baqarah ayat 255 atau Ayat Kursi, memiliki berbagai keutamaan. Keutamaan ini turut mengiringi perbuatan yang didasarkan pada sunnah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Berikut beberapa keutamannya:

1. Menjauhkan penghalang masuk surga kecuali kematian

Abu Umâmah Radhiyallahu anhu mengatakan, bawah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang menghalanginya untuk masuk surga melainkan kematian.” (HR. An-Nasa'i)

2. Mendapat penjagaan dari Allah saat tidur malam sampai bangun pagi hari

Dalam sebuah hadis panjang, Abu Hurairah pernah diajarkan sebuah kalimat yang memberi manfaat bagi manusia. Setan akan menjauh darinya jika seseorang membaca Ayat Kursi sebelum tidur. Persoalan yang ditemuinya ini disampaikan pada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam petikan hadis berikut:

Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)

3. Jadikan Ayat Kursi sebagai dzikir di pagi dan petang untuk mendapat penjagaan Allah

Orang Islam yang menjadikan Ayat Kursi sebagai bagian dari dzikirnya di pagi dan petang, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya. Hal ini diungkap dalam sebuah hadis dari Ubay bin Ka'ab, bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)

Baca juga artikel terkait AYAT KURSI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani