Menuju konten utama

Tulang-Tulang Ayam akan Jadi Bukti Peradaban Manusia di Bumi

"Kami pikir tulang-tulang ayam adalah simbol yang sangat penting sebagai fosil masa depan yang potensial dari zaman ini, dan bisa menjadi bukti dampak perbuatan manusia di planet ini."

Tulang-Tulang Ayam akan Jadi Bukti Peradaban Manusia di Bumi
Ilustrasi Tulang Ayam. FOTO/iStock

tirto.id - Alan Weisman dalam bukunya The World Without Us pernah menulis tentang fakta-fakta ilmiah jika manusia meninggalkan bumi. Dalam catatannya itu ia menulis, sampah-sampah yang dihasilkan oleh manusia semasa di bumi akan berserakan di lautan dan membentuk pulau-pulau polimer aneh.

Hampir sepadan dengan prediksi Weisman, peneliti juga menemukan, tulang-tulang ayam akan ditemukan di sela-sela sampah yang berserakan itu. Tulang-tulang ayam akan berlimpah dan menjadi fosil yang berlebihan.

Ledakan populasi mereka dalam peternakan di seluruh dunia menjadi tanda-tandanya. Ayam bisa menjadi symbol yang sangat penting dan fosil di masa depan yang potensial untuk menandai peradaban manusia saat ini.

"Kami pikir tulang-tulang ayam adalah simbol yang sangat penting sebagai fosil masa depan yang potensial dari zaman ini, dan bisa menjadi bukti dampak perbuatan manusia di planet ini," kata Carys Bennett di Universitas Leicester, Inggris seperti dikutip dari New Scientist.

Peneliti mengatakan manusia menjadi begitu beringas dan selalu ingin menguasai bumi. Peradaban inilah yang oleh ahli geologi disebut sebagai zaman Anthropocene.

“Kita memasuki Anthropocene, periode di mana aktivitas manusia telah mempengaruhi secara dominan iklim dan lingkungan. Aktivitas manusia telah mengubah kondisi dan struktur alam, lautan, atmosfer dan permukaan tanah," kata Bennett.

Fakta menunjukkan jamaknya daging ayam di setiap sudut supermarket dan ribuan toko-toko makanan, ditambah lagi manusia membuat ayam menjadi binatang paling banyak jumlahnya di bumi.

Bannet mengatakan jumlah ayam-ayam modern yang melebihi keberadaan spesies burung lain di bumi menjadi simbol dari biosfer kita yang berubah.

Populasi ayam saat ini mencapai 21,4 miliar. Lebih dari 60 miliar dibunuh dan disembelih setiap tahun. Tingkat akumulasi bangkainya bertaburan dan jumlahnya sangat melimpah serta belum pernah terjadi sebelumnya di alam.

Ayam ras pedaging atau broiler adalah varietas yang dibudidayakan untuk daging yang sekarang susah untuk dikenali sebagai bagian dari hewan liar macam ayam hutan merah Asia Tenggara.

Dalam sejarahnya, ayam telah didomestikasi sekitar 8000 tahun yang lalu, mereka telah mengalami perubahan yang sangat nyata sejak pertanian intensif dimulai pada pertengahan abad ke-20.

Ayam hari ini tumbuh dengan berat mencapai empat atau lima kali lebih berat daripada burung dari tahun 1957. Tulang kaki dari broiler remaja tiga kali lipat lebih lebar dan dua kali lipat lebih panjang dari ayam hutan merah asli.

Jadi Bukti Peradaban Manusia

Zaman Anthropocene ditandai dengan hadirnya plastik, pupuk, bahan bakar fosil dan deposit radioaktif dari senjata nuklir yang membuat manusia tampak seperti perompak yang mencuri kehidupan di bumi.

Tulang-tulang ayam akan menjadi pelengkap zaman ini, bersanding dengan plastik yang berhamburan di bumi. Sebagian besar bangkai ayam dibuang ke tempat penimbunan sampah, di mana di tempat itu terbebas dari oksigen. Itu berarti mereka memiliki potensi untuk memfosil dan tetap dilestarikan selama jutaan tahun.

"Anda akan menemukan mereka bersama dengan sampah-sampah manusia lainnya seperti kaleng, minuman ringan, dan sisa-sisa bungkus plastik," kata Bennett.

Menurutnya, ayam akan segera mengambil alih daging babi untuk menjadi daging yang paling banyak dimakan manusia. Munculnya ayam mencerminkan keberadaan penurunan burung liar, yang berarti populasi unggas di bumi didominasi oleh satu spesies saja.

“Ketika generasi di masa depan memeriksa bebatuan dari zaman kita, mereka mungkin akan menemukan dampak dari peradaban manusia dalam memanfaatkan ayam. Sinyal peradaban kita sudah dicatat," tutup Bannet sperti dilansir dari BBC.

Baca juga artikel terkait PERADABAN MANUSIA atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Yulaika Ramadhani