Menuju konten utama

Tren Diet 2019: Diet Berdasarkan Kitab Suci

Ada berbagai metode diet dengan ragam namanya, sampai ada diet yang memakai narasi keagamaan hingga kitab suci.

Tren Diet 2019: Diet Berdasarkan Kitab Suci
Ilustrasi diet diabetes. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - “Penganut Kristen yang taat biasanya tidak suka minum minuman beralkohol, tidak merokok, tidak mengonsumsi narkoba, dan tidak suka berpesta. Yang kerap mereka lakukan adalah makan sehingga banyak dari mereka terserang obesitas”

Kalimat ini terucap dari Don Colbert, dokter, penulis What Would Jesus Eat? dan penganut Kristen evangelis.

Ia lantas menyarankan para penganut Kristen untuk melakukan Mediterranean diet agar bisa kurus sekaligus lebih dekat dengan Yesus. Lewat bukunya, Colbert berpendapat bahwa jenis diet itu tidak seperti metode penghilangan lemak jahat sekuler lainnya karena diet Mediterania bisa bikin seseorang mempertanyakan kembali, “Haruskah aku menyantap makanan ini? Apakah ini benar-benar baik untuk tubuhku? Apakah Yesus akan menyantap makanan ini?”

Prinsipnya, diet tersebut memotivasi orang untuk menjauhi konsumsi daging merah dan memperbanyak sayur serta buah-buahan. Situs kesehatan WebMD mencatat jenis makanan yang direkomendasikan di antaranya kentang, roti gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

“Buah serta minyak zaitun, biji bunga matahari, dan alpukat adalah beberapa makanan yang baik disantap. Sementara itu para penganut diet ini bisa mengonsumsi yogurt, keju, telur, dan olahan berbagai jenis unggas dalam jumlah sedikit. Mereka diharapkan menyantap makanan laut dua kali seminggu.

Pengawas nutrisi Kathleen Zelman, berani mengakui bahwa diet mediterania adalah salah satu jenis diet ideal terutama untuk mereka yang hendak menurunkan berat badan. “Program ini menghindarkan orang dari berbagai penyakit degeneratif, kanker, dan penyakit kronis lain,” katanya.

Diet tersebut juga dianggap punya efek sosial yang baik lantaran mendukung orang untuk menyantap makanan bersama sembari berbagi makanan. Juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Rahaf Al Bochi bilang, idealnya para penganut diet ini menyantap makanan dalam waktu 20 menit.

Awal bulan lalu, CNN memberitakan diet mediterania adalah jenis diet terbaik pada 2019. “Mudah dipraktikkan dan mengandung nutrisi lengkap,” kata Angela Haupt, assistant managing editor of Health US News dan World Report, lembaga yang menetapkan diet mediterania sebagai diet paling trendi. Haupt mengaku riset tersebut penting dilakukan lantaran publik masih butuh panduan dalam memilih cara diet yang tepat.

Sebenarnya, tidak ada yang terlalu istimewa dari metode diet mediterania. Yang membuat diet tersebut nampak spesial ialah narasi agama yang digunakan untuk mengemas sekaligus memotivasi orang supaya mau makan sehat.

Hal serupa terjadi pula dengan Daniel Diet. Metode Diet yang dipopulerkan Rick Warren, penulis buku laris The Purpose of Driven Life, penganut kristen evangelis, dan seorang pendoa-- ia adalah pendoa di malam inagurasi Obama pada 2009 -- yang punya banyak fans.

Daniel Diet adalah diet yang terinspirasi dari kisah nabi Daniel. Nabi itu dikisahkan punya pikiran yang lebih jernih dan tubuh lebih bugar setelah rutin makan makanan berbasis tumbuhan dan minum banyak air selama dua minggu berturut-turut. Konon katanya, Daniel tak menggubris makanan pemberian raja yang berupa daging-dagingan.

Voxmelaporkan bahwa Warren mempraktikkan cara makan ala Daniel dan berhasil mengatasi obesitas. Pada 2011 ia mempromosikan program diet tersebut dan mendapat 14.000 pengikut dalam waktu singkat.

Daniel Diet versi Warren adalah program makan sehat selama 21 hari yang dibarengi olahraga serta waktu konsultasi dengan pakar kesehatan. Ia membangun sistem Daniel Diet ini dengan bantuan dua orang rekan dokter.

Sampai saat ini Warren menuangkan idenya itu lewat penjualan buku diet dan sistem langganan berbayar di situs resmi Daniel Diet.

Belakangan metode ini jadi sering terdengar karena selebritas Chris Pratt menyatakan bahwa dirinya sedang menjalani diet ala Daniel. Pratt adalah selebritas yang gemar coba-coba berbagai metode diet. Entah disengaja atau tidak, keputusannya untuk mengikuti Daniel Diet ini datang beberapa bulan setelah Pratt menyatakan dirinya tergabung dalam sebuah gerakan evangelis.

infografik blue zones diet okinawa

infografik blue zones diet okinawa

Dalam sejarah agama Kristen, tokoh-tokoh seperti Colbert dan Warren-- yang meyakini sumber makanan sehat ada dalam kitab suci-- sudah ada sejak 1.700-an. Religion, Food, and Eating in North America (2014) karya Marie W. Dallam mengungkap pada dekade tersebut muncul komunitas penganut Seventh Day Baptist dan Dorrellites yang meyakini manusia tidak boleh membunuh dan mengonsumsi makhluk hidup lain. Oleh karena itu mereka hanya menyantap tumbuh-tumbuhan.

Pada 1860-an, Ellen G White penganut Advent menyarankan sesama pengikut aliran untuk menyantap seporsi makanan yang terdiri dari buah-buahan, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan; sebanyak dua kali dalam sehari pada jam 7 pagi dan 1 siang.

White pun melarang konsumsi daging, telur, mentega, keju, teh, dan kopi. Pelarangan itu ia catat dalam panduan makan sehat.

“Untuk mengetahui makanan terbaik, kita harus mempelajari rencana Allah terhadap manusia. Ia telah mengimbau makanan yang baik bagi Adam. Rencananya itu kontras dengan ide membunuh makhluk hidup. Tidak ada kematian di taman Eden. Allah menginginkan manusia hidup dari buah, sayur, dan biji-bijian seperti gandum,” kata White.

“Orang tidak seharusnya membunuh hewan untuk dimakan. Hal itu hanya akan menyiratkan bahwa kekerasan, perang, dan penghancuran akan selalu terjadi dalam hidup manusia,” kata Myrtle Fillmore, penganut Advent.

Kepercayaan terhadap kitab suci sebagai sumber terpercaya bagi berbagai jenis makanan sehat juga memunculkan metode Hallelujah Diet-- diet yang terinspirasi dari Kitab Kejadian dimana penganutnya dihimbau mengonsumsi buah dan sayuran mentah, Maker’s Diet-- diet yang terinspirasi dari kitab Imamat, dan Weigh Down Diet--yang mengimbau orang untuk makan hanya di saat lapar.

Selain itu semua, ada pandangan paling radikal dari diet berdasar kitab suci ini yakni anggapan bahwa menjadi vegetarian atau makan makanan yang hanya disarankan alkitab adalah sebuah “cara menyambut kehadiran kembali Allah ke dunia,” tulis Dallam.

Apakah Anda termasuk yang berdiet dengan narasi keyakinan seperti di atas?

Baca juga artikel terkait DIET atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Suhendra