Menuju konten utama

Tom Lembong Minta Bahlil Buka Data Soal Investasi Mangkrak 2019

Menurut Bahlil, nilai investasi yang mangkrak pada tahun 2019--saat Thomas Lembong menjabat Menteri Investasi--sebesar Rp708 triliun.

Tom Lembong Minta Bahlil Buka Data Soal Investasi Mangkrak 2019
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Ketua Dewan Kehormatan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan saat Rapat Tim Perumus Pleno Munas XVII HIPMI di Badung, Bali, Sabtu (7/1/2023).ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/tom.

tirto.id - Co Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong meminta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, untuk menunjukkan data mengenai pernyataannya yang menyebut investasi Indonesia mangkrak di 2019 sebesar Rp 708 triliun.

Thomas Lembong meminta hal itu karena dia adalah Menteri Investasi pada periode 2016-2019.

"Saya rasa data-data sudah ada di publik. Jadi memang dipersilakan untuk publik saja menganalisa perdata," kata Thomas Lembong Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Ia juga meminta publik menilai apakah kinerjanya selama lima tahun di Kementerian Investasi stagnan atau sebaliknya.

"Kami mempersilakan publik menilai," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, memamerkan penyelesaian sejumlah proyek investasi mangkrak yang dirampungkan di era pemerintahan Jokowi. Dia menjabarkan, hampir 80 persen dari investasi Rp708 triliun diselesaikan.

"Saya masuk di BKPM bulan Oktober tahun 2019. Saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun. Alhamdulillah dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun investasi mangkrak tersebut mampu kami eksekusi,” ucap Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Eksekusi nilai proyek investasi mangkrak yang berhasil difasilitasi oleh BKPM yakni sebesar Rp558,7 triliun atau 78,9 persen.

Bahlil mengakui dia tidak mampu menyelesaikan keseluruhan investasi yang terhenti karena dampak pandemi Covid-19, dan menurutnya beberapa perusahaan memilih untuk menarik diri.

“Perusahaan-perusahaan itu mundur. Ini sekaligus laporan saya kepada publik, bukan kita tidak bisa mengeksekusi tapi karena memang perusahaannya mengalami problem internal karena persoalan Covid dan segala macam," ujar Bahlil.

Baca juga artikel terkait INVESTASI MANGKRAK atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - News
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi