tirto.id - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirimkan tiga batalion tambahan mengawal bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Menurut Hadi, pengawalan dilakukan dari pintu masuk daerah bencana yaitu Parigi sebelah utara hingga Mamuju di sebelah selatan.
"Hari ini kita laksanakan pengamanan kepada seluruh sektor termasuk pintu masuk dari Parigi sebelah Utara dan Mamuju di sebelah selatan untuk memberikan rasa aman akses masuk," kata Hadi di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (2/10/2028).
Pengawalan diketatkan usai beredar video penjarahan massal di Palu dan Donggala. Penjarahan tidak hanya menyasar minimarket, tapi juga toko emas, toko elektronik, hingga mobil yang membawa bantuan.
Mabes TNI pun merespons dengan mengirimkan sekitar 500 personel dari total 3 batalion yang diberangkatkan hari ini. Pasukan ini akan membantu 850 personel yang saat ini telah disiagakan di daerah bencana.
TNI akan mendampingi tim pembawa bantuan agar tidak dijarah masyarakat sebelum dibagikan merata. Pengawalan ini diharapkan bisa membantu korban bencana yang belum menerima bantuan.
Panglima TNI menegaskan, Mabes TNI sudah menyelesaikan permasalahan warga yang ingin kembali ke kota. Mereka menyediakan pesawat Hercules untuk membantu pemulangan korban maupun keluar dari Palu.
Ia pun mengklaim masalah pemulangan maupun pemberangkatan sudah tertangani setelah Pelni ikut membantu pengangkutan lewat kapal laut.
Selain itu, Mabes TNI juga menyiagakan pesawat Hercules khusus untuk mengangkut korban sakit. Para korban tidak hanya akan dibawa ke Makassar, tetapi juga ke Balikpapan untuk menampung korban sakit. TNI sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Balikpapan untuk pelaksanaan evakuasi korban sakit.
"Saya koordinasi dengan Pemda Balikpapan untuk juga bisa sebagai tempat penampungan bagi para korban yang sakit karena selama ini kita kirim ke Makassar. Untuk hari ini akan kita kirim ke Balikpapan, termasuk dukungan logistik juga akan kita dorong dari Balikpapan dan Makassar," kata Hadi.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra