tirto.id - Markas Besar TNI mengirim personel tambahan hingga 3 batalion untuk menjaga keamanan Palu, Sulawesi Tengah pascagempa dan tsunami yang melanda daerah itu pada Jumat (28/9/2018). Para personel tersebut diberangkatkan mulai hari ini, Selasa (2/10/2018).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pasukan bantuan dikerahkan untuk menjaga keamanan usai beredarnya video penjarahan massal di Kota Palu dan Kabupaten Donggala usai bencana.
"Hari ini kita memberikan pasukan tambahan hampir 3 batalion dari pasukan lintas udara untuk menjaga yang saya terangkan tadi, SPBU, ATM kemudian toko, pasar," kata Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Gempa dan tsunami Jumat lalu mengakibatkan perekonomian di Kota Palu lumpuh. Logistik langka, bantuan belum tersalur merata, warga kemudian mulai mengambil barang-barang di minimarket untuk mendapatkan makanan, air mineral hingga obat-obatan.
Selain makanan, sejumlah warga juga menyasar BBM hingga truk dan mobil yang mengirim bantuan. Namun belakangan beredar foto dan video yang menampakkan penjarahan tidak hanya terjadi kepada toko makan dan minum, tapi juga di toko emas dan elektronik.
Aksi penjarahan ini dinilai merugikan pengusaha. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut, pengusaha ritel merugi hingga Rp450 miliar akibat penjarahan yang dilakukan masyarakat. Pemerintah pun menyatakan akan mengganti kerugian.
Hadi mengimbau masyarakat untuk tidak takut, sebab TNI dan Polri siap menjaga keamanan dan ketertiban agar roda ekonomi Palu dan Donggala kembali lancar.
Ia menjelaskan, 500 personel dari total 3 batalion sudah diberangkatkan untuk menjaga keamanan. Ia bersama Menkopolhukam Wiranto pun akan melakukan peninjauan langsung untuk memantau situasi ekonomi usai gempa dan tsunami.
"Sore hari ini saya akan berangkat bersama Pak Menkopolhukam untuk memastikan bahwa ekonomi berjalan lancar dengan dikawal TNI dan polri sehingga masyarakat akan merasa nyaman," kata Hadi.
Hingga hari ini, logistik terus dikirimkan oleh pemerintah melalui pesawat Hercules dari Makassar, Balikpapan, dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Bahan bakar pun sudah mulai dikirimkan oleh Pertamina.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dipna Videlia Putsanra