tirto.id - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno sempat mengklaim bahwa ia telah mengunjungi 1.000 titik selama kampanye Pilpres 2019. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyatakan kampanye Sandiaga hanya untuk menebar kebohongan dan sandiwara semata.
Karding menilai apa yang dilakukan Sandiaga hanya untuk meraih suara, tapi tidak menghadirkan solusi untuk masalah-masalah yang ada sekarang. Ketua DPP PKB ini juga menyatakan, apabila memang ada yang disampaikan soal program, tentunya hanya program yang cenderung tidak berhasil seperti OK-OCE.
“Pada titik itu tidak ada solusi disampaikan kecuali menebar kebohongan dan bermain sandiwara di banyak titik,” kata Karding ketika dikonfirmasi, Selasa (8/1/2019).
Karding juga menyatakan selama ini program dan solusi yang diberikan Sandi tidak banyak memberi manfaat bagi masyarakat. Apalagi, kata Karding, kunjungan Sandiaga selama ini malah cenderung negatif, seperti adanya melangkahi makam dan cara berwudhu yang keliru.
“Itu justru kontraproduktif,” ucap Karding.
Menurut anggota Komisi III DPR ini kampanye Sandi ke 1.000 titik itu hanyalah sebuah tindakan narsisme dan pencitraan. Karding mengatakan bahwa Sandi seakan telah sukses mengunjungi dan menyerap aspirasi masyarakat, padahal hasilnya nihil.
“Jadi sekali lagi, kunjungan yang disimbolkan dalam 1.000 titik itu hanya pencitraan atau narsis numerik,” tegas Karding lagi.
Sandi mengklaim kunjungannya telah mencapai 1.000 titik dalam acara syukuran di Sekretariat Nasional, Menteng, Jakarta, Senin (7/1/2019). Dia juga mengaku sudah mendapat banyak aspirasi dari masyarakat di bidang ekonomi.
“Kunjungan yang telah dilakukan sejak Agustus sampai sekarang menangkap aspirasi masyarakat, membingkai, mozaik Indonesia,” kata Sandiaga.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri