Menuju konten utama

TKN: Kasus Tampang Boyolali Boleh Berhenti, Tapi Membekas di Hati

"Bawaslu tentu punya pertimbangan-pertimbangan itu sebagai bukan pelanggaran kampanye tapi sebagai pelanggaran etik, kesusilaan di tingkat masyarakat, itu fakta. Karena banyak orang Boyolali merasa tersinggung dan terhina."

TKN: Kasus Tampang Boyolali Boleh Berhenti, Tapi Membekas di Hati
Abdul Kadir Karding, wakil ketua timses Jokowi-Ma'ruf Amin berkunjung ke kantor media tirto.id. tirto.id/Bhaga.

tirto.id -

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak mempermasalahkan penilaian Badan Pengawas Pemilu yang menghentikan penyelidikan kasus "tampang Boyolali" pidato Prabowo Subianto. Namun, tentu masyarakat yang sakit hati akan mengingat ucapan tersebut.

"Dalam konteks pelanggaran pemilu, Bawaslu mungkin tidak mengkategorikan itu sebagai pelanggaran pemilu. Tapi dalam konteks sosial, budaya, itu telah membuat masyarakat Boyolali merasa direndahkan dan disepelekan, "terhina," kata Karding pada Tirto, Jumat (30/11/2018).

Karding mengaku TKN tak akan mengajukan protes. Bawaslu, menurut Karding, tentu punya pertimbangan matang. Namun ucapan Prabowo akan membuat sakit hati bagi sebagian warga, terutama di Boyolali.

"Jadi kita sebagai warga negara tentu taat hukum. Bawaslu tentu punya pertimbangan-pertimbangan itu sebagai bukan pelanggaran kampanye tapi sebagai pelanggaran etik, kesusilaan di tingkat masyarakat, itu fakta. Karena banyak orang Boyolali merasa tersinggung dan terhina," tegasnya lagi.

Bawaslu telah berhenti melakukan proses penyelidikan kasus dugaan pelanggaran pemilu terhadap Prabowo soal pidato "tampang Boyolali."

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memang tak ingin menyinggung siapapun. Dia sempat mengaku bingung dengan persoalan yang timbul dari pidatonya di Boyolali, Jawa Timur. Kendati demikian, ia sudah meminta maaf.

"Saya baru keliling kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah dan Timur. Jadi saya juga bingung kalau saya bercanda dipersoalkan, kalau saya begini begitu dipersoalkan. Saya tahu tapi ini adalah politik. Ini adalah musim politik," kata Prabowo saat menghadiri acara Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (4/11/2018).

Video berdurasi kurang dari semenit yang berisi potongan pidato Prabowo di Boyolali jadi viral di media sosial. Sebabnya, Prabowo kala itu sempat menyebut warga Boyolali tidak bisa masuk hotel-hotel mewah dan megah di Jakarta.

Tidak ada peserta acara yang protes dengan pernyataan Prabowo saat itu. Sebagian besar dari mereka justru malah tertawa dan setuju mendengar kritik satire ala Prabowo itu.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri