tirto.id - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menghabiskan akhir pekan menjelang pergantian tahun, Sabtu (30/12/2023) dengan blusukan ke Cilincing, Jakarta Utara.
Dalam rilis tertulis, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran melaporkan bahwa kedatangan Prabowo disambut antusias masyarakat setempat.
Nining Yunani (67), warga yang rumahnya didatangi Prabowo mengaku kaget. Ia tak menyangka rakyat kecil seperti dirinya bisa bertemu langsung dengan Prabowo.
"Kedatangan bapak tuh [bikin] kaget," kata Nining sebagaimana rilis TKN.
Namun, Nining mengaku dirinya tidak banyak berinteraksi dengan Prabowo. Sebab, banyak warga lain yang antusias dengan kedatangan Prabowo terus mengerumuninya.
"Sebenarnya bapak mau naik ke sini (rumah Nining), tapi diserbu langsung. Bapak bilang 'Assalamualaikum, Ibu', eh diserbu lagi," ucapnya.
Warga lain, Adi (40) justru mendapat kesempatan berbincang dengan Prabowo. Adi mengatakan bahwa capres tersebut bertanya tentang keluhan warga kampungnya.
"Bapak bertanya keluhan. 'Kamu keluhan di sini apa?'" kata Adi menirukan Prabowo.
"Kalau di sini keluhannya [kesulitan] air [bersih], saya bilang," jawab Adi.
Adi berharap bila Prabowo kelak menjadi presiden, nasib rakyat kecil sepertinya akan menjadi prioritas utama.
"Semoga sesuai dengan yang bapak ucapkan, mau ngelanjutin program-programnya Pak Jokowi. Mudah-mudahan seperti yang saya harapkan untuk masyarakat kecil," tutup Adi.
Kontras dengan Nining dan Adi, warga lain justru mengaku sejumlah anak kecil mendapatkan uang Rp100 ribu dari Prabowo. Menurut mereka, uang tersebut dibagikan oleh ajudan Prabowo bernama Teddy.
Sosok Mayor Teddy baru-baru ini jadi sorotan publik buntut keberadaanya di tengah-tengah tim sukses dalam debat capres perdana di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Warganet ramai-ramai menyoroti keberadaan Mayor Teddy yang notabene anggota TNI aktif di barisan pendukung capres-cawapres nomor urut 2.
Namun, Bawaslu menyatakan kehadiran Mayor Teddy saat itu tidak melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun tentang Pemilu. Pasalnya, menurut Bawaslu, kehadiran Mayor Teddy dalam kapasitas sebagai petugas pengamanan.
Warga juga mengaku ada Babinsa yang mengambil KTP dan kartu keluarga masyarakat setempat. Namun, tak dijelaskan maksud Babinsa itu mengambil KTP dan kartu keluarga warga diambil.
"Enggak tahu buat apa, Entar ada, ya, bu," kata warga itu dalam sebuah video yang diunggah akun X @BuniYani Senin (1/1/2024).
Akun @BuniYani menuding bahwa blusukan Prabowo ke Cilincing diatur sedemikian rupa.
"Blusukan Prabowo di-setting dan menggunakan Babinsa berseragam sebagai timnya, ini sesuai pengakuan warga," tulis akun itu.
Menurutnya, aksi Babinsa itu jelas melanggar aturan netralitas TNI.
"Hal ini harus dilaporkan ke Bawaslu untuk diproses. Setiap kecurangan harus ditindak. TNI dan Polri harus netral," tulis akun itu.
TNI Buka Suara
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, berdalih Babinsa mengambil KTP dan KK warga dalam rangka pendataan rumah warga yang akan dibedah oleh Kementerian Pertahanan.
Ia juga mengatakan, kedatangan Prabowo ke Cilincing dalam rangka berdinas sebagai Menhan, bukan untuk kampanye.
"Pengambilan KTP dan KK oleh Babinsa dalam rangka pendataan rumah warga yang akan dibedah [untuk mencegah masalah dikemudian hari] oleh Unhan Kemhan RI sebagai bentuk kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi (pengabdian kepada masyarakat)," kata Nugraha saat dikonformasi wartawan.
Ia menyebut Prabowo menyambangi Cilincing untuk mengecek rumah yang akan dibedah.
"Bapak Menhan dalam video tersebut dalam rangka mengecek rumah yang akan dibedah," tutur Nugraha.
Dalam keterangan tertulis, TKN melaporkan bahwa usai mendengar keluhan warga, Prabowo juga mengunjungi Kampung Rawa Malang yang jaraknya tidak jauh dari Kampung Sawah. Di kampung tersebut, ratusan warga telah menanti kehadirannya untuk bergabung di acara Masak Besar Bareng YouTuber, Chef Bobon Santoso.
Prabowo disebut ikut masak dan menyicipi masakan daging sapi bumbu teriyaki yang akan dibagikan kepada ratusan warga yang hadir. Usai memasak, Prabowo tidak lupa berjoget bareng warga dengan iringan lagu “Koyo Jogja Istimewa”.
Prabowo yang joget dari sunroof mobilnya mengajak warga joget bersama.
TKN Sebut Kesaksian Hanya Ucapan
Sementara itu, Wakil Komandan Bravo (Komunikasi) TKN Prabowo-Gibran, Cheryl Tanzil, mengatakan, kesaksian warga itu hanya ucapan. Ia juga menduga, warga itu diatur oleh pembuat video.
"Kita juga enggak tahu apakah warganya tidak di-setting oleh yang rekam testimoni. Kesaksian hanya ucapan," kata Cheryl kepada Tirto.
Ketua DPP PSI itu mengatakan, bila memang ada indikasi pelanggaran yang dilakukan Prabowo sebaiknya dilaporkan ke Bawaslu. Ia tak menjawab secara gamblang perihal pendataan yang dilakukan Babinsa.
"Kalau ada indikasi pelanggaran, silakan timses paslon lain ajukan ke Bawaslu," kata Cheryl.
Dihubungi terpisah, Direktur Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, memastikan kedatangan Prabowo ke Cilincing kala itu tanpa rombongan. Ia mengatakan Prabowo ingin mengetahui kehidupan masyarakat yang kurang beruntung dalam strata sosial yang berbeda dengan yang lain.
"Kalau dicatat itu, ya, apa masalahnya, apa kendalanya, kebutuhan apa yang diperlukan tiap hari. Kan, tidak apa-apa dicatat kalau kemudian nanti Pak Prabowo mau memberikan bantuan sesuatu yang mulia, kok," kata Viva kepada Tirto.
Wakil Ketua Umum DPP PAN itu menegaskan, aksi Prabowo membagikan uang bukan kategori politik uang. Menurutnya, Prabowo memiliki jiwa sosial tinggi karena sering bantu orang tanpa ekspos.
"Jangan terlalu berpikir negatif. Itu adalah hal yang positif, bentuk keprihatinan Pak Prabowo bahwa masih ada masyarakat yang perlu dibantu," tutup Viva.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi