Menuju konten utama

TPN Sentil Prabowo-Gibran Tak 'Gunakan' Jokowi untuk Kampanye

TPN Ganjar-Mahfud menyentil paslon capres-cawapres, Prabowo-Gibran untuk turun melakukan kampanye dan tidak 'menggunakan' Presiden Jokowi.

TPN Sentil Prabowo-Gibran Tak 'Gunakan' Jokowi untuk Kampanye
Aria Bima. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

tirto.id - Politikus PDIP sekaligus Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aria Bima, mengklaim pihaknya mendukung penyaluran bantuan sosial. Dia pun menyinggung terkait DPR yang juga ikut berperan dalam pengesahan bansos.

"Kita mendukung kok. Saya putuskan anggarannya kok di DPR kok. Tidak bisa diklaim ini hanya dari eksekutif Presiden oleh pak Jokowi. Enggak bisa. Jangan dikutak-kutik yang namanya situasi rakyat yang lagi sulit ini dengan kapitalisasi politik," kata Aria di Media Center TPN, Jakarta, senin (1/1/2024).

Aria mengingatkan bansos yang ada, termasuk bansos El-Nino ada peran persetujuan DPR. Tidak hanya itu, dia juga menuturkan PDIP merupakan salah satu partai pendukung Jokowi.

"Kalau mau klaim-klaiman kalau enggak disetujui DPR ya kita bisa mengklaim juga," kata Aria.

Sementara itu, dia pun menyentil paslon capres-cawapres, Prabowo-Gibran untuk turun melakukan kampanye dan tidak 'menggunakan' Presiden Joko Widodo dalam kepentingan politik

"Saya kira beri porsi yang cukup Pak Jokowi sebagai presiden untuk memikirkan bangsa ini kedepan dengan waktu yang masih sampai November 2024 dengan tugas-tugas beliau yang cukup berat," kata Aria.

"Saya apresiasi kasian dan jangan ditambah beban untuk menggunakan waktunya energinya untuk bangsa dan negara ini," tambah Aria.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, meminta jangan ada politisasi terkait pembagian bantuan sosial (bansos), yang menjadi hak dari masyarakat, pada tahun politik menjelang perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"(Bansos) Jangan dipolitisasi, karena itu haknya rakyat, begitu, ya," kata Ganjar dikutip dari Antara.

Dia menuturkan pada tahun politik seperti sekarang ini, bansos telah menjadi komoditas yang berbau politik, di mana banyak klaim bermunculan pada masa kampanye.

"Sekarang bansos sudah menjadi komoditas yang baunya politik, ya. Dulu, ada yang menyampaikan jangan pilih Ganjar, nanti dia akan menghentikan bansos. Statement (pernyataan) seperti itu rasa-rasanya tidak ngerti aturan, gitu," kata Ganjar.

Baca juga artikel terkait TPN GANJAR-MAHFUD atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin