tirto.id - Gangguan pendengaran dapat menghambat produktivitas sehari-hari terutama saat berkomunikasi. Apabila telinga menjadi kurang dengar, maka dapat terjadi kesalahpahaman saat berkomunikasi dengan lawan bicara.
Biasanya komunikasi secara simbolis menjadi alternatif untuk berkomunikasi, namun prosesnya dapat menjadi lebih lama dan juga tidak seluruh penderita bisa memahami.
Gangguan pendengaran yang diderita dapat terjadi karena berbagai macam faktor, di antaranya terlalu lama mendengar kebisingan, gangguan sejak lahir, proses penuaan di mana terjadi degenerasi sel-sel sensorik penerima sensasi dengar, terdapat benda asing yang menghalangi telinga
Dilansir dari laman Promkes.kemkes.go.id berikut adalah langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan telinga dan pendengaran.
- Memperhatikan kebersihan liang telinga.
- Tidak minum obat dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter.
- Hindari suara bising.
- Hindari makan obat sembarangan.
- Hindari membersihkan telinga dengan benda keras seperti batang bulu ayam, batang rumput, dan batang korek api.
Bagi ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan teratur dan segera berobat apabila terdapat demam yang disertai dengan ruam merah pada tubuh, jangan minum jamu atau obat apabila tidak disarankan oleh tenaga medis.
Bagi balita usahakan tidak meminum susu botol sebelum bayi berumur satu tahun untuk mengurangi infeksi saluran nafas. Selain itu agar tuba Eustachius (saluran penghubung tenggorakan dengan telinga tengah) lebih terlatih dan berfungsi baik.
Berdasarkan data WHO pada bulan Februari 2017 mencatat ada 5 persen dari populasi dunia atau sekitar 360 juta orang yang menderita gangguan pendengaran. Setiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran sehingga masyarakat juga perlu mengetahui tips cara merawat kesehatan telinga untuk pendengaran yang baik.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Alexander Haryanto