tirto.id - Telinga berdenging saat naik pesawat disebut juga dengan barotrauma. Barotrauma adalah tekanan pada gendang telinga dan jaringan telinga tengah ketika tekanan udara di telinga tengah dan tekanan udara di lingkungan sekitar tidak seimbang.
Biasanya, hal ini disebabkan oleh disfungsi tuba eustachius. Pasien yang menderita alergi musiman parah atau masuk angin, disfungsi silia, penyakit sinonasal, dan defisiensi imun juga berisiko lebih tinggi terkena kondisi barotrauma.
Ketika pesawat yang dinaiki lepas landas, tekanan udara di telinga bagian dalam dengan cepat melampaui tekanan di luar. Membran timpani atau gendang telinga biasanya membengkak ke luar.
Sebaliknya, jika tekanan udara di dalam telinga bagian dalam dengan cepat menjadi kurang dari tekanan udara di luar, membran timpani akan tersedot ke dalam, hampir seperti efek vakum.
Menurut Healthy Hearing, apa yang terjadi adalah pipa Eustachio telah rata dan membutuhkan sedikit bantuan dari orang yang mengalami untuk terus melakukan tugasnya membawa udara ke telinga bagian dalam.
Lantas, bagaimana cara mencegah telinga berdenging saat naik pesawat?
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya telinga berdenging saat naik pesawat seperti dilansir dari Mayo Clinic:
- Menguap dan menelan saat pesawat naik dan turun. Ini akan mengaktifkan otot-otot yang membuka tabung eustachius. Mengisap permen atau mengunyah permen karet dapat membantu seseorang untuk menelan.
- Gunakan manuver valsava selama pesawat naik dan turun. Tiuplah dengan lembut, seolah meniupkan hidung sambil mencubit lubang hidung dan kemudian tutup mulut. Ulangi beberapa kali, terutama saat turun, untuk menyamakan tekanan antara telinga dan kabin pesawat.
- Jangan tidur saat lepas landas dan mendarat. Jika terjaga selama naik dan turun, maka dapat melakukan teknik perawatan diri yang diperlukan ketika merasakan tekanan di telinga.
- Mempertimbangkan kembali rencana perjalanan. Jika mungkin, jangan terbang ketika pilek, infeksi sinus, hidung tersumbat atau infeksi telinga. Jika seseorang baru saja menjalani operasi telinga, bicarakan dengan dokter kapan waktu aman untuk bepergian.
- Gunakan semprotan hidung atau inhaler. Jika hidung tersumbat, gunakan semprotan hidung sekitar 30 menit hingga satu jam sebelum lepas landas dan mendarat. Tetapi hindari penggunaan berlebihan, karena semprotan hidung yang diambil selama tiga hingga empat hari dapat meningkatkan kemacetan.
- Gunakan pil dekongestan. Dekongestan yang diminum 30 menit hingga satu jam sebelum penerbangan bisa membantu. Hanya saja, jika memiliki penyakit jantung, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi atau sedang hamil, hindari mengonsumsi dekongestan oral.
- Minum obat alergi. Jika memiliki alergi, minum obat sekitar satu jam sebelum penerbangan. Ini akan membantu seseorang tidur selama melakukan perjalanan menggunakan pesawat.
- Coba penyumbat telinga yang difilter. Penyumbat telinga ini perlahan menyamakan tekanan terhadap gendang telinga saat naik dan turun. Tetapi, usahakan untuk tetap menguap dan menelan demi mengurangi tekanan.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno