Menuju konten utama

Tips Meningkatkan Daya Ingat: Kurangi Gula dan Konsumsi Curcumin

Tips meningkatkan daya ingat secara alami: kurangi alkohol dan gula, serta perbanyak konsumsi curcumin dan kakao.

Tips Meningkatkan Daya Ingat: Kurangi Gula dan Konsumsi Curcumin
Ilustrasi daya ingat manusia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Setiap orang terkadang mengalami penurunan daya ingat pada waktu tertentu. Melemahnya daya ingat membuat jadi sulit mengingat sesuatu hal yang terjadi baru saja bahkan pada saat yang lampau.

Daya ingat yang melemah bisa terjadi karena beberapa faktor mulai dari makanan yang dikonsumsi, pola hidup sehat, usia, kondisi medis otak hingga faktor genetik yang ada pada tubuh kita.

Dikarenakan faktor-faktor tersebut, melemahnya daya ingat tidak selalu terjadi atau dikaitkan dengan umur seseorang.

Anak-anak yang memang memiliki genetik ingatan jangka pendek bisa saja mengalaminya tanpa menunggu dirinya menjadi tua atau dewasa. Apabila terjadi pada orang dewasa, penurunan daya ingat bisa saja terjadi karena pola hidup yang kurang sehat.

Banyak teknik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya ingat otak, seperti memperbaiki atau menjaga pola makan hingga melakukan beberapa teknik atau olahraga yang merangsang kesehatan otak bisa dijadikan teknik untuk tetap melindungi otak terhadap penurunan kognitif seiring bertambahnya usia ataupun faktor lain.

Dilansir dari Healthline, ada beberapa makanan yang perlu dihindari dan juga lebih banyak dikonsumsi untuk menjaga kesehatan otak yaitu:

1. Kurangi Konsumsi Gula

Mengonsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit kronis pada daya ingat termasuk penurunan kognitif.

Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat membuat kemampuan daya ingat otak menurun karena berkurangnya volume otak untuk menyimpan berbagai kejadian yang terjadi.

Apabila kekurangan volume penyimpanan di otak, maka orang tidak dapat mengingat sesuatu yang terjadi secara lama atau dapat dikatakan otak hanya bisa bekerja untuk menyimpan memori jangka pendek.

2. Mengonsumsi Suplemen Minyak Ikan

Minyak ikan kaya akan kandungan asam lemak omega-3 asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).

Kandungan itulah yang baik dikonsumsi untuk kesehatan secara keseluruhan bahkan telah terbukti menurunkan risiko penyakit jantung, mengurangi peradangan, mengurangi stres dan kecemasan, dan memperlambat penurunan mental.

DHA dan EPA yang ada pada minyak ikan berfungsi untuk kesehatan dan fungsi otak dan juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, terutama penurunan kognitif.

3. Kurangi Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol dapat merusak kesehatan daya ingat otak. Hal itu dikarenakan, ketika kita mengonsumsi alkohol, tubuh kita akan meningkatkan konsumsi gula sebanyak 0,08 gram per ml atau lebih.

Apabila dilakukan secara terus menerus, tentunya produksi gula dalam tubuh bertambah dan dapat mengakibatkan defisit memori karena kekurangan volume penyimpanan.

Banyak mengonsumsi alkohol juga dapat memberi efek neurotoksik pada otak, dan juga dapat merusak hippocampus yang merupakan bagian dari otak yang berfungsi untuk menyimpan memori.

4. Kurangi Karbohidrat Halus

Mengonsumsi karbohidrat olahan dalam jumlah besar seperti kue, sereal, nasi putih, dan roti putih dapat merusak daya ingat seseorang.

Kerusakan daya ingat disebabkan karena makanan-makanan ini mengandung glikemik yang tinggi, artinya kandungan tersebut akan memaksa tubuh mencerna karbohidrat dalam waktu yang lebih cepat, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

5. Konsumsi Banyak Vitamin D

Vitamin D menjadi salah satu nutrisi penting yang dapat memberikan dampak baik bagi kinerja tubuh secara keseluruhan, tak terkecuali bagi daya ingat otak.

Apabila kekurangan konsumsi vitamin D hingga pada angka 20 nanogram per ml makan, maka bisa menyebabkan kehilangan ingatan dan kemampuan kognitif hingga menyebabkan resiko terkena penyakit demensia.

6. Pilih Makanan yang mengandung Antiinflamasi

Mengonsumsi makanan yang kaya akan anti inflamasi dapat membantu meningkatkan daya ingat. Antioksidan yang ada pada makanan dapat membantu menurunkan peradangan dalam tubuh dengan mengurangi stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.

Antiinflamasi bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan teh. Salah satu buah yang mengandung tinggi antioksidan adalah buah beri, yang memberikan antioksidan jenis flavonoid dan anthocyanin.

7. Konsumsi lebih banyak Curcumin

Curcumin atau yang lebih dikenal sebagai kunyit merupakan salah satu senyawa yang disebut polifenol. Kunyit memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga dapat memberikan efek anti-inflamasi yang kuat dalam tubuh.

Mengonsumsi banyak curcumin dapat mengurangi kerusakan oksidatif dan peradangan di otak dan juga menurunkan jumlah plak amiloid. Plak amiloid menumpuk neuron yang dapat menyebabkan kematian sel dan jaringan, dan menyebabkan hilangnya memori otak kita.

8. Mengonsumsi lebih banyak Kakao

Kakao tidak hanya lezat tetapi juga bergizi, kakao juga merupakan makanan yang mengandung antioksidan tinggi terutama antioksidan flavonoid.

Antioksidan flavonoid dapat membantu merangsang pertumbuhan pembuluh darah dan neuron sehingga dapat meningkatkan aliran darah di bagian otak yang terlibat dengan memori.

Pilihlah cokelat hitam dengan kandungan kakao 70 persen atau lebih tinggi untuk membantu memastikan antioksidan yang lebih besar seperti flavonoid.

Selain mengatur pola makan yang dikonsumsi, perlu juga mendukungnya dengan melakukan beberapa olahraga yang dapat meningkatkan daya ingat otak.

Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat menekan penurunan risiko terkena demensia, mengurangi risiko penurunan kognitif karena faktor usia dan dapat melindungi otak terhadap degenerasi.

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa olahraga yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya ingat otak seperti:

    • Latihan aerobik
    • Meditasi
    • Olahraga otak, misalnya mengisi TTS atau bermain gim tantangan

Baca juga artikel terkait DAYA INGAT atau tulisan lainnya dari Cornelia Agata Wiji Setianingrum

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Dhita Koesno