Menuju konten utama
IOMC 2022

Rahasia Jepang Juarai Kompetisi Memory Sports 2022 di Indonesia

Jepang juara umum kompetisi memory sports 2022 di Indonesia, apa saja rahasianya?

Rahasia Jepang Juarai Kompetisi Memory Sports 2022 di Indonesia
KOMPETISI MEMORY SPORTS, IOMC post event. FOTO/Dokumentasi Panitia Penyelenggara IOMC

tirto.id - Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dan ini tercermin dari kualitas pendidikan Jepang yang menempati peringkat teratas di Asia.

Beberapa Universitas asal Jepang pun masuk ke jajaran universitas top dunia, termasuk Kyoto University di Jepang yang berada di peringkat 33 Universitas terbaik dunia.

Salah satu mahasiswa Kyoto University bernama Naoki Miwa membuktikannya, di mana ia berhasil menjadi juara umum Indonesia Open Memory Championship (IOMC) 2022.

Pada tahun yang sama, Naoki juga berhasil menjadi juara di Egypt Open Memory Championship.

Tim Indonesia Memory Sports Council (IMSC) berkesempatan menginterview Naoki Miwa yang berbagi rahasianya berhasil menjuarai berbagai kompetisi memory di tahun 2022.

Pada ajang kompetisi 4th IOMC 2022, Naoki berhasil unggul 1.500 poin di atas peserta Indonesia, Shafa Annisa dengan skor 5.501 (skor maksimal 10.000).

Shafa yang merupakan mahasiswi Universitas Brawijaya ini berhasil meraih posisi kedua setelah sempat unggul di beberapa nomor kompetisi di atas Naoki pada hari pertama dan kedua.

Lebih dari itu, skor Naoki Miwa memiliki selisih 2.000 poin dibandingkan peserta Indonesia lainnya yaitu Amira Tsurayya yang menempati posisi ketiga overall.

Amira sendiri masih duduk di bangku kuliah mengambil jurusan Biomedic Engineering di Universitas Indonesia.

Sebelum membahas lebih dalam strategi yang dimiliki oleh Naoki dalam memenangkan IOMC 2022, berikut ini perkembangan Memory Sports di Negeri Sakura tersebut.

Jepang pertama kali mengadakan kompetisi memory sports terbuka pada 2014. Menariknya, pada kompetisi tersebut Indonesia berhasil menjadi Juara Umum.

Indonesia berhasil mengalahkan Grand Master Memory dari Jepang bernama Yoshihiro Ikeda.

Kala itu, Yudi Lesmana yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum IMSC berhasil menjadi Juara Umum pada kompetisi Japan Memory Championship di Tokyo, Jepang 2014.

Setelah itu, Indonesia baru kembali bertanding lagi ke Jepang pada ajang Japan Open Memory Championship 2019.

Pada saat itu, Indonesia melalui Shafa Annisa berhasil meraih juara ke-2 Overall, terpaut tipis dengan peserta asal Cina yang menjadi Juara Umum.

Pada tahun 2019, Tim Memory Sports Indonesia berhasil unggul peraihan skor di atas Tim Jepang.

Namun, pada tahun 2022, Jepang berhasil membalas kekalahannya dengan menjadi Juara Umum di Indonesia Open Memory Championship.

Apa yang menjadi rahasia di balik keunggulan dan keberhasilan Jepang pada tahun ini?

@tirtoid

Nah kategori ini nih yang ditunggu di Indonesia Open Memory Championship yaitu Speed cards. Menegangkan tapi seru banget apalagi melihat kecepatan peserta dalam mengingat dan mengurutkan kartu!! #iomc#serunyabelajar#memorysports#memorysport#TumbuhdanTangguh#edukasik#ingatangajah#indonesiaopenmemorychampionship

♬ The Champion - Lux-Inspira

Rahasia Jepang Juara Umum Open Memory Championship di Indonesia

Berikut ini penjelasan dari Naoki Miwa melalui pesan WhasApp kepada tim IMSC seperti dirilis Tirto berdasarkan keterangan pers yang diterima Senin (26/12/2022).

Pertama, menurut Naoki, adalah jumlah dan frekuensi latihan.

"Saya biasanya berlatih 3 dari 10 disiplin di GAMA Online (situs web pelatihan memori sports) setiap harinya. Kegiatan ini membutuhkan waktu sekitar satu jam per hari. Ketika saya sedang sibuk, saya berlatih secara singkat untuk masing-masing disiplin seperti binary numbers selama 1 menit atau random words selama 3 menit,” ucap Naoki.

Menurut Naoki, yang terpenting adalah berlatih secara rutin bukan banyaknya jumlah waktu latihan.

Berlatih secara terus menerus, lanjutnya, memang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan memori, tetapi juga jika terlalu banyak dapat menguras pikiran dan memberi efek buruk pada ritme berlatih memori.

"Saya terkadang berlatih selama 3-4 jam saat hari libur, tetapi hasilnya tidak terlalu baik. Ketika saya di sekolah menengah atas, saya berlatih keras selama satu minggu sebelum kompetisi tetapi hasilnya tidak sesuai yang diharapkan," jelasnya.

Naoki mengaku, ia akan berhenti berlatih selama beberapa hari ketika mendapatkan skor yang sangat buruk, karena saat berlatih dalam kondisi yang buruk, skornya justru akan menjadi jauh lebih buruk lagi.

"Setelah beristirahat selama 3-4 hari, saya mulai berlatih kembali dan mendapatkan skor yang lebih baik” kata Naoki.

Rahasia utama Naoki dalam berlatih adalah frekuensi latihan yang rutin dan konsisten.

Saat ini, Ia juga sedang menikmati masa liburan kuliahnya sehingga dapat memaksimalkan waktu latihannya untuk mengikuti kompetisi.

Berbeda dengan Naoki Miwa yang memiliki jadwal terstruktur untuk persiapan menuju kompetisi, Shafa Annisa, peserta asal Indonesia menarik perhatian karena mengaku hanya berlatih 4 kali selama dua minggu sebelum kompetisi dimulai.

Latihan ini merupakan pertama kalinya Shafa berlatih lagi setelah kompetisi pada tahun 2019.

Pada IOMC 2022, Shafa mendaftarkan dirinya mendekati waktu penutupan kompetisi karena ia sedang mengikuti Ujian Akhir di perkuliahannya.

Shafa memang berlatih pada waktu yang sangat singkat menjelang kompetisi, namun di tahun sebelumnya ia telah melakukan latihan rutin yang cukup intens (2-3 jam setiap latihan) sehingga tidak perlu berlatih terlalu keras untuk mengulang latihan memorinya.

Sementara itu, juara kompetisi lainnya, Amira Tsurayya menyatakan, telah bersiap untuk kompetisi sebulan sebelum pertandingan.

Namun, Amira hanya sempat berlatih selama satu minggu sebelum kompetisi sebanyak 2-3 kali dengan frekuensi 2-3 jam per latihan.

Sama dengan Shafa, pada kompetisi IOMC ini Amira sedang memasuki masa Ujian Akhir di Universitas Indonesia.

Lalu pada interview selanjutnya, Naoki membagikan rahasia kedua yang membuatnya berada di posisi pertama pada kompetisi IOMC 2022.

Rahasia kedua, adalah cara mempertahankan motivasi. Motivasi untuk latihan memang diperlukan untuk latihan terus menerus, tetapi dirinya mengaku sering kehilangan motivasi dan merasa bosan dengan berlatih terutama ketika tidak ada kompetisi yang akan datang.

"Saya pikir banyak atlet yang mengalami hal yang sama dan untuk menghindari hal ini saya selalu berusaha untuk berlatih setiap disiplin dengan jumlah yang sama rata, contohnya seperti: hari ini saya belajar binary numbers, random words, dan random images. Besok saya belajar cards, name & face, dan decimal numbers," terang Naomi.

Dengan cara itu, sesi latihan akan terasa tidak membosankan. Membagikan hasil skor di sosial media juga merupakan cara yang baik untuk tetap termotivasi.

"Kamu akan merasa terhibur dan semangat oleh komentar dari atlet lain,” imbuh Naoki.

Naoki menambahkan, Indonesia memiliki banyak atlet memori dengan daya ingat yang baik. Ia juga akan merasa senang jika saran singkat darinya dapat bermanfaat bagi para atlet memori di Indonesia.

Ternyata untuk mempertahankan motivasi berlatih dan berkompetisi tidak semudah yang dibayangkan. Naoki berhasil meningkatkan motivasinya sebelum mengikuti kompetisi Indonesia Open 2022.

Terlebih lagi, Naoki telah mengikuti Egypt Open 2022 tiga bulan sebelum kompetisi di Indonesia. Dengan kata lain, motivasinya telah terbangun sejak mengikuti Egypt Open.

Berbeda dengan Naoki Miwa, peserta Indonesia hanya bersiap mengikuti kompetisi untuk Indonesia Open di bulan Desember ini.

Sehingga dapat dikatakan, secara motivasi Jepang lebih unggul dari peserta Indonesia karena Jepang telah mengikuti Egypt Open, sedangkan peserta Indonesia tidak mengikuti kompetisi Internasional apapun sebelum Indonesia Open 2022.

Jadi, konsistensi menjadi kunci utama dari keberhasilan yang diperoleh Naoki Miwa. Tidak perlu waktu latihan yang terlalu panjang namun harus konsisten dan rutin.

Selain itu, perlunya membangun motivasi untuk berlatih dengan mengikuti bermacam-macam kejuaraan yang diadakan oleh berbagai negara di dunia agar para atlet memory lebih merasa tertantang untuk meraih target kejuaraan tertentu.

Dalam rangka menuju kompetisi memori di tahun 2023, para atlet memori Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan diri lebih matang lagi agar dapat memenangkan kompetisi adu daya ingat ini.

Ketua Indonesia Memory Sports Council Yudi Lesmana mengatakan, persiapan tim Olimpiade Memory Sports Indonesia akan dimulai sejak Januari 2023.

"Kita menargetkan untuk mengikuti 3-4 kompetisi internasional di tahun tersebut. Kita mengharapkan dukungan dari berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah serta media agar Indonesia mampu berprestasi di kancah Nasional maupun Internasional,” tukas Yudi.

Baca juga artikel terkait INDONESIA OPEN MEMORY CHAMPIONSHIP

tirto.id - Bisnis
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Dhita Koesno