Menuju konten utama

Tips Investasi: Daftar Kesalahan yang Perlu Dihindari agar Tak Rugi

Para investor, terutama pemula, perlu menghindari sejumlah kesalahan dalam investasi agar tetap bisa mendapatkan untung dan tidak merugi.

Tips Investasi: Daftar Kesalahan yang Perlu Dihindari agar Tak Rugi
Ilustrasi investasi Reksadana. Doc. Istimewa

tirto.id - Seiring dengan perkembangan literasi keuangan di Indonesia selama ini, perhatian masyarakat terhadap pentingnya investasi juga meningkat.

Sebagian masyarakat Indonesia saat ini sudah menjadikan investasi melalui sejumlah instrumen sebagai sarana utama untuk mengerek nilai aset. Apalagi, di Indonesia kini semakin banyak jenis instrumen investasi yang bisa diakses masyarakat umum secara mudah.

Umumnya, instrumen-instrumen investasi yang menarik minat banyak masyarakat di Indonesia saat ini ialah properti (bangunan atau tanah, surat berharga (deposito, saham, obligasi), logam mulia (emas atau perhiasan), reksadana dan lain sebagainya.

Secara sederhana, praktik investasi adalah mengalokasikan sebagian uang untuk memperoleh keuntungan yang bisa menambah penghasilan di masa depan.

Namun, tidak semua investasi bisa mendatangkan keuntungan. Ada kalanya investasi justru dapat membawa kerugian, bahkan kebangkrutan. Oleh karena itu, investasi tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan.

Ada sejumlah kiat yang harus diperhatikan agar berhasil dalam investasi. Salah satu hal yang perlu disadari oleh setiap investor ialah semakin besar potensi keuntungan, bertambah tinggi pula risiko kerugian. Sikap abai pada risiko kerugian bisa membuat investasi berujung pada kegagalan.

Sebagian kegagalan yang dialami investor pun terjadi sebab kesalahan-kesalahan yang sebenarnya minor. Namun, kesalahan-kesalahan itu ternyata berdampak besar.

Sebagai contoh, salah satu kesalahan yang kerap terjadi adalah ketidakpahaman investor terhadap model bisnis perusahaan yang menawarkan instrumen investasi.

Selain itu, masih ada sejumlah kesalahan lain yang semestinya dihindari oleh para investor supaya tidak mengalami kerugian. Berikut adalah daftar kesalahan yang harus dihindari saat berinvestasi.

1. Tidak Memiliki Tujuan Investasi

Pastikan untuk selalu memiliki tujuan sebelum memulai investasi di suatu perusahaan. Jika tidak, kemungkinan besar inevstasi tersebut tidak membuahkan hasil yang Anda inginkan.

Kesalahan seperti ini biasanya terjadi pada sebagian investor pemula. Sebagian dari mereka hanya ikut-ikutan namun tidak mengerti betul instrumen yang digunakan untuk berinvestasi. Akibatnya, mereka juga tidak bisa merumuskan tujuan atau target utama investasinya.

2. Jatuh Cinta Dengan Perusahaan

Berinvestasi tidak sama dengan menaruh perasaan cinta kepada seseorang atau sebuah hobi. Hal yang harus diingat oleh setiap investor adalah kegiatan investasinya bertujuan untuk menghasilkan untung.

Oleh karena itu, jika terjadi perubahan fundamental yang mendesak untuk mengambil keputusan dalam investasi, Anda harus mempertimbangkannya dengan matang terlebih dahulu.

3. Kurang Kesabaran dan Fokus ke Jangka Pendek

Banyak investor pemula yang berfokus pada jangka pendek, yakni hanya memikirkan keuntungan secara cepat. Padahal, setiap instrumen investasi memiliki jangka waktu berbeda-beda untuk dapat menghasilkan keuntungan.

Pengambilan keputusan yang didasari pertimbangan mantap dan sikap disiplin dapat membawa manfaat jangka panjang ketimbang melakukan langkah investasi dengan terburu-buru.

4. Tidak Realistis

Setiap melakukan apa pun pastinya akan selalu diikuti risiko, termasuk investasi. Risiko harus selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil investasi.

Semakin besar modal yang ditanamkan, semakin besar pula risikonya. Oleh karena itu, disarankan jangan sampai tergiur dengan tawaran keuntungan besar yang bisa datang dalam waktu cepat, meskipun disertai iming-iming minim risiko.

5. Terlalu Banyak Perputaran Investasi

Berinvestasi di berbagai perusahaan memang bisa dikatakan dapat menghasilkan keuntungan dari berbagai sumber. Tapi hal ini tidak dianjurkan bagi investor pemula.

Pasalnya, biaya transaksi dari banyak investasi akan menggerus modal utama Anda. Apalagi, tarif pajak bisa melonjak dan potensi hilangnya keuntungan jangka panjang dapat meningkat.

6. Tidak Melakukan Diversifikasi Investasi

Menempatkan seluruh uang pada satu instrumen investasi pun juga patut dihindari. Sebab, cara ini dapat meningkatkan risiko kerugian, yang terjadi karena kebangkrutan perusahaan atau pengaruh situasi perekonomian yang sedang mengalami krisis.

Ada baiknya melakukan diversifikasi investasi dan membagi risiko ke berbagai instrumen. Namun, Anda harus tetap bisa mengatur pola investasi dengan baik agar risiko bisa ditekan seminimal mungkin.

5. Beli Tinggi dan Jual Rendah

Prinsip dasar berinvestasi yang paling umum diketahui orang adalah menanam modal sedikit dan mendapatkan untung setinggi-tingginya. Prinsip ini layak diterapkan. Jadi, menghindari pembelian instrumen investasi bertarif mahal yang hanya menjanjikan untung minim, perlu dilakukan.

Dalam beberapa kasus, sebagian investor memang membeli saham dengan harga tinggi agar bisa memaksimalkan keuntungan dalam jangka waktu pendek. Hal ini biasanya dilakukan agar mereka dapat berinvestasi di tempat lain.

Namun, cara investasi seperti itu tidak dianjurkan, terutama bagi pemula. Lebih baik untuk tetap fokus pada tujuan utama dan hindari berinvestasi di banyak tempat tanpa memahami cara untuk mengaturnya.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya

tirto.id - Bisnis
Editor: Addi M Idhom