tirto.id - Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Dan seperti yang sudah diketahui bahwa saat Ramadan umat muslim diwajibkan untuk ibadah puasa kurang lebih selama 12 jam di setiap harinya selama 30 hari lamanya.
Dilansir dari British Journal of Sport Medicine bahwa puasa Ramadan hanya memiliki sedikit perubahan dengan total asupan makanan pada hari-hari biasa sebelum Ramadan. Saat Ramadan yang berubah hanyalah waktu makannya saja dan adanya perubahan dalam pemilihan makanan juga yang berbeda setiap individu.
Dikutip dari Healthline, Chelsea Amengual, manajer Fitness Programming & Nutrition di Virtual Health Partners, menyatakan bahwa saat berpuasa karbohidrat yang disimpan atau biasa disebut glikogen kemungkinan besar akan habis, sehingga tubuh akan membakar lebih banyak lemak sebagai sumber bahan bakar ketika melakukan olahraga.
Namun jangan senang dulu dengan mendengar bahwa berpuasa lalu berolahraga akan membakar lemak, padahal ada dampak buruknya jika asal-asalan berolahraga ketika berpuasa.
Disaat berolahraga dalam keadaan berpuasa, tubuh akan memulai memecah otot lalu menggunakan protein sebagai bahan bakar, tambah Chelsea Amengual.
Priya Khorana, seorang pendidik gizi di Universitas Columbia, percaya bahwa puasa dan berolahraga jangka panjang bukanlah hal yang ideal.
"Tubuh akan menghabiskan sendiri kalori dan energi, yang akhirnya bisa memperlambat metabolisme di dalam tubuh” tambahnya.
Dan berikut ini ada beberapa tips bagi Anda yang ingin tetap berolahraga dikala menjalani ibadah puasa dan agar olahraga Anda menjadi efektif menurut Healthline:
1. Mencari waktu yang tepat
Ahli diet Christopher Shuff mengatakan ada tiga pertimbangan ketika Anda tetap berolahraga agar tetap efektif saat puasa: apakah Anda harus berolahraga sebelum, selama, atau setelah waktu pengisian bahan bakar atau mengkonsumsi makanan.
"Berolahraga sebelum waktu berbuka puasa sangat ideal untuk seseorang yang berkinerja baik selama latihan dengan perut kosong, sedangkan selama berbuka puasa lebih cocok untuk seseorang yang tidak suka berolahraga dengan perut kosong dan juga ingin memanfaatkan nutrisi pasca-latihan," tambahnya.
2. Pilih jenis latihan Anda
Pelatih pribadi bersertifikat, Lynda Lippin mengatakan penting untuk memperhatikan nutrisi apa saja yang Anda konsumsi pada hari sebelum Anda berolahraga dan ketika Anda makan sesudahnya.
"Sebagai contoh, latihan kekuatan umumnya membutuhkan lebih banyak karbohidrat pada hari itu, sementara kardio / HIIT [high-intensity interval training] dapat dilakukan pada hari dengan konsumsi karbohidrat yang lebih rendah" jelasnya.
3. Makan makanan yang tepat setelah latihan untuk membangun atau mempertahankan otot
Niket Sonpal spesialis gastroenterologi di Brooklyn, mengatakan solusi terbaik untuk olahraga adalah mengatur waktu latihan Anda dengan periode makan Anda seperti berbuka maupun saat sahur sehingga tingkat nutrisi Anda terpenuhi dengan baik.
"Dan jika Anda melakukan angkat berat, penting bagi tubuh Anda untuk memiliki protein setelah latihan untuk membantu regenerasi," tambahnya.
Penulis: Dewi Sekar Pambayun
Editor: Nur Hidayah Perwitasari