Menuju konten utama

Tiket Khusus Naik Borobudur Perlu Dikaji Ulang Sesuai Prinsip GCET

Taufan mengatakan kebijakan di bidang pariwisata menurut UNWTO haruslah didasarkan kepada GCET.

Tiket Khusus Naik Borobudur Perlu Dikaji Ulang Sesuai Prinsip GCET
Puteri mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson (tengah) mengunjungi candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2019). FOTO ANTARA/Anis Efizudin/ama.

tirto.id - Pengamat Pariwisata, Taufan Rahmadi meminta, kepada pemerintah dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) untuk mengkaji ulang penetapan harga tiket khusus bagi wisatawan ingin naik ke Candi Borobudur. Sebab, wacana ini dinilai tidak memenuhi unsur Global Code of Ethic for Tourism (GCET).

Untuk diketahui, saat ini harga tiket bagi wisatawan nusantara yang ingin menaiki Candi Borobudur diusulkan Rp750.000 per orang. Sedangkan wisatawan mancanegara 100 dolar AS, atau setara Rp1,4 juta per kunjungan.

“Kebijakan kenaikan tarif masuk di Borobudur dengan pro kontra yang terjadi perlu untuk dikaji ulang agar dapat memenuhi semua unsur GCET, sehingga memberikan kebermanfaatan bagi semua pihak," katanya di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Taufan mengatakan kebijakan di bidang pariwisata menurut UNWTO haruslah didasarkan kepada GCET. Di mana prinsip dasarnya dirancang untuk memandu para stakeholder dalam pengembangan pariwisata. Hal ini ditujukan kepada pemerintah, industri perjalanan, komunitas, dan wisatawan.

"Ini bertujuan untuk membantu memaksimalkan manfaat sektor pariwisata sambil meminimalkan potensi dampak negatifnya terhadap lingkungan, warisan budaya, dan masyarakat di seluruh dunia," jelas dia.

Dia menuturkan dasar dalam membuat kebijakan pariwisata seperti yang tercantum dalam GCET UNWTO harus memegang prinsip. Kebijakan dikeluarkan harus memenuhi unsur kebersamaan pemahaman terkait pariwisata berkelanjutan.

"Tentunya harus dengan memberikan perhatian bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian warisan budaya bagi generasi masa depan," jelasnya.

Baca juga artikel terkait CANDI BOROBUDUR atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz