Menuju konten utama
Periksa Fakta

Tidak Benar Video Anies Berdoa Menang Pilpres di Klenteng

Video merupakan dokumentasi Anies saat mengunjungi Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta Barat pada 5 September 2021 lalu.

Tidak Benar Video Anies Berdoa Menang Pilpres di Klenteng
Periksa Fakta Tidak Benar Video Anies Berdoa di Klenteng Agar Menang Pilpres. (tirto.id/Fuad)

tirto.id - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, narasi yang berkaitan dengan para calon presiden (capres) ramai di media sosial. Teranyar, capres Anies Baswedan disebut sedang berdoa di klenteng demi kemenangannya di pemilu mendatang.

Akun Instagram bernama “gue.hace805” menyebarkan narasi itu dengan memperlihatkan sebuah video Anies memasang dupa yang telah dibakar. Setelah memasang dupa, Anies tampak mundur beberapa langkah, kemudian menghadap dupa yang telah terpasang.

Periksa Fakta Video Anies Berdoa di Klenteng

Periksa Fakta Tidak Benar Video Anies Berdoa di Klenteng Agar Menang Pilpres. (Sumber: Facebook)

“Ini tipe calon presiden yang kalian idamkan???. sudah tertutup kah mata hati kalian atas orang ini @aniesbaswedan yang selalu mempermainkan agama... apa masyarakat indonesia sudah dibutakan? tetap di hati bapakku @prabowo, salam 0️⃣2,” bunyi takarir unggahan yang disematkan.

Per Selasa (6/2/2024), video yang diunggah pada Senin (29/1/2024) ini sudah meraup 2.173 likes dan 1.792 komentar. Akun pengunggah sendiri sudah diikuti oleh 1.229 orang dan memang kerap membagikan video berkaitan dengan para kandidat capres.

Namun, bagaimana fakta video tersebut?

Penelusuran Fakta

Usai menyaksikan video selama 30 detik, Tim Riset Tirto menelusuri kata kunci “Anies*klenteng dan Anies*vihara” di mesin perambah Google. Hasilnya, kami menjumpai tangkapan layar video dimuat dalam pemberitaan Fajar berjudul “Bakar Dupa di Vihara, Anies Dikecam Netizen, Lieus Sungkharisma: Itu Bukan Sembahyang”.

Menurut keterangan, video itu merupakan dokumentasi Anies saat mengunjungi Vihara Dharma Jaya Toasebio di Jakarta Barat pada 5 September 2021 lalu. Warganet pada momen itu juga banyak mencibiri Anies, mulai dari menganggap Anies melakukan berbagai cara demi Pilpres 2024, hingga dianggap bertentangan dengan akidah Islam.

Menanggapi hal tersebut, tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma, menyatakan, apa yang dilakukan Anies bukan untuk menyembah atau sembahyang. Kunjungan Anies saat itu dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Bukan baru kali ini Anies datang ke vihara atau rumah ibadah agama lain. Sebelumnya dia juga pernah datang ke gereja dan pura. Dan Anies tidak datang untuk beribadah, tapi dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jakarta yang penduduknya terdiri dari berbagai suku dan agama,” kata Lieus kepada wartawan, seperti dikutip Fajar, Selasa (7/9/2021).

Lieus menegaskan, dalam ritual agama di vihara maupun klenteng, ada tiga unsur utama yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sembahyang, di antaranya pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin. Menurut Lieus, Anies tak melakukan ketiganya, melainkan hanya membakar dan memasang dupa (hio) lalu memberi hormat.

“Jadi apa yang dilakukannya tak memenuhi syarat untuk disebut sebagai ritual sembahyang. Itu hanya bentuk penghormatan saja,” kata Lieus.

Anies juga diketahui melakukan kunjungan ke Vihara Dharma Bhakti, pada perayaan Imlek 2019. Kemudian ia juga mengunjungi Vihara Welas Asih di Cirebon pada akhir Desember 2023.

Tirto sebelumnya juga sempat menyanggah klaim yang menyatakan Anies pindah agama dan mengadakan kebaktian. Dalam unggahannya pada 27 Januari 2024, di akun Instagram resminya (bercentang biru), Anies terlihat menunaikan salat, yang artinya ia masih menjalankan ibadah agama Islam.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video Anies Baswedan dengan klaim berdoa di klenteng demi kemenangannya di pemilihan presiden (pilpres) 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Video itu merupakan dokumentasi Anies saat mengunjungi Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta Barat pada 5 September 2021 lalu. Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma, menyatakan, apa yang dilakukan Anies bukan untuk menyembah atau sembahyang. Kunjungan Anies saat itu dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty