tirto.id - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menegaskan sampai saat ini tidak ada kerja sama yang terjalin antara Perseroan dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Pun, tidak ada aksi korporasi yang sedang berlangsung di antara TOBA dan Danantara.
Head of Corporate Finance & Investor Relations TBS, Mirza Rinaldy Hippy, bahkan mengatakan bahwa kabar terkait kerja sama antara TOBA dan Danantara yang berhembus belakangan tak berdasar.
“Berkaitan dengan kerja sama dengan Danantara, kami sampaikan itu tidak benar, tidak berdasar. Tidak ada transaksi ataupun aksi korporasi yang sedang berlangsung dengan Danantara saat ini,” tegasnya, dalam Public Expose secara daring, Jumat (20/6/2025).
Sementara itu, kabar kerja sama antara TOBA dengan Danantara mulai muncul setelah mantan Wakil Direktur Utama TOBA, Pandu Sjahrir didapuk sebagai Chief Investment Officer (CIO) pada Februari lalu. Pandu Sjahrir lantas menyampaikan surat pengunduran dirinya pada 24 Februari 2025.
“Pengunduran diri ini sehubungan dengan penunjukan/pelantikan Bapak Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) di Daya Anagata Nusantara (Danantara),” jelas Direktur TOBA, Alvin Firman Sunanda, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (20/6/2025).
Sementara itu, setelah melakukan divestasi dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), ke depan TOBA akan berfokus pada pengembangan bisnis hijau dan menjajaki peluang pertumbuhan di industri pengolahan limbah, mobil listrik, serta energi terbarukan.
“Untuk kendaraan listrik juga sama, kami akan melakukan berbagai macam pengembangan bisnis untuk selain juga penjualan kepada B2B (business to business), selain juga tadi Awalnya kami kerja sama dengan Gojek, sekarang kami sudah mendapatkan kerja sama dengan Grab dan juga nanti bisa dengan company-company lain yang dapat menggunakan motor listrik,” jelas Direktur TBS, Juli Oktarina pada kesempatan yang sama.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra