Menuju konten utama

Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat 4 4 3 Lengkap dan Bacaannya

Bagaimana tata cara shalat tarawih 11 rakaat 4 4 3 beserta urutan langkahnya? Simak ulasannya lengkap niat sholat tarawih 4 rakaat dan witir 3 rakaat.

Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat 4 4 3 Lengkap dan Bacaannya
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (12/4/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Tata cara shalat tarawih 11 rakaat 4 4 3 dapat diterapkan saat bulan Ramadan. Bagaimana urutan pelaksanaan shalat tarawih 443 beserta bacaan doanya?

Salat tarawih adalah ibadah sunah khusus yang hanya ada pada bulan Ramadhan. Sebagian umat Islam biasa melaksanakan tarawih dengan 8 rakaat yang kemudian diikuti salat witir tiga rakaat, sehingga totalnya 11 rakaat. Salat ini dapat dikerjakan sendirian atau pun berjamaah.

Hukum mengerjakan salat tarawih adalah sunah muakad, artinya setiap muslim sangat dianjurkan menjalankannya. Mendirikan salat tarawih saat Ramadhan memiliki keutamaan seperti menghapuskan dosa yang telah lalu.

Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat 4 4 3 Lengkap dengan Witir

Pelaksanaan salat tarawih 11 rakaat dapat dikerjakan dengan formasi 4-4-3. Formasi tersebut merupakan gabungan dari salat tarawih dengan salat witir sebagai penutupnya.

Jika diurai tata caranya, salat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat dan salat witir 3 rakaat. Beriut panduan pelaksanaannya:

1. Tata cara salat tarawih 8 rakaat formasi 4-4

Salat tarawih 8 rakaat dapat dilakukan dengan formasi 4-4. Artinya, tarawih dikerjakan dengan melaksanakan salat empat rakaat sekali salam, sebanyak 2 kali. Dengan begitu, nantinya akan tercapai 8 rakaat melalui pelaksanaan dua kali salat.

Sewaktu melakukan salat tarawih empat rakaat, duduk tahiyat hanya dilakukan pada rakaat terakhir saja. Setelah itu, jamaah langsung melakukan salam. Duduk tahiyat awal tidak dilakukan karena jamaah langsung bangkit kembali setelah sujud di rakaat kedua.

Urutan pelaksanaan di setiap empat rakaat sekali salam sebagai berikut:

a. Melafalkan niat salat tarawih 4 rakaat, atau cukup berniat dalam hati tanpa dilafalkan

b. Mengucap takbir saat takbiratul ihram, sambil membaca niat dalam hati

c. Membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an

d. Rukuk

e. Iktidal

f. Sujud pertama

g. Duduk di antara dua sujud

h. Sujud kedua.

i. Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

j. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua (sesuai dengan urutan gerakan di rakaat pertama)

k. Mengerjakan rakaat ketiga sesuai urutan gerakan di rakaat kedua

l. Mengerjakan rakaat keempat sesuai urutan gerakan di rakaat kedua, dan ketiga

m. Setelah bangkit dari sujud kedua di rakaat keempat, duduk tasyahud, lalu salam

Selanjutnya, kembali melakukan salat empat rakaat sekali salam. Salat tarawih akan genap menjadi 8 rakaat.

2. Tata cara salat witir 3 rakaat 1 salam

Salat witir tiga rakaat juga dilakukan dengan sekali salam. Jamaah sekaligus langsung menjalankan salat tiga rakaat. Pada rakaat ketiga, ia duduk tahiyat akhir dan mengakhiri salat dengan salam tanpa perlu melakukan duduk tahiyat awal di rakaat kedua.

Tata cara sholat witir 11 rakaat merupakan batas maksimal pelaksanaannya. Namun, jika boleh pula hanya dikerjakan tiga rekaat sekali salam dengan urutan sebagai berikut:

a. Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 3 rakaat. Niat juga boleh tidak diucapkan dan salat akan tetap sah.

b. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati

c. Baca Surat Al-Fatihah

d. Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran

e. Rukuk

f. Itidal

g. Sujud pertama

h. Duduk di antara dua sujud

i. Sujud kedua

j. Berdiri kembali pada rakaat kedua

k. Baca surat Surat Al-Fatihah

l. Kemudian, membaca salah satu surat dalam Al-Quran

m. Rukuk

n. Itidal

o. Sujud pertama

p. Duduk di antara dua sujud

q. Sujud kedua

r. Berdiri kembali pada rakaat ketiga

s. Baca surat Surat Al-Fatihah

t. Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Quran

u. Rukuk

v. Itidal

w. Sujud pertama

x. Duduk di antara dua sujud

y. Sujud kedua

z. Duduk tasyahud akhir dan diakhiri salam.

Dengan selesainya salat witir ini, keseluruhan rangkaian salat tarawih berakhir. Jamaah telah melakukan salat tarawih sebanyak 8 rakaat melalui dua kali salat dengan masing-masing empat rakaat sekali salam, ditambah tiga rakaat sekali salam.

Bacaan Niat Shalat Tarawih 11 Rakaat 4 4 3 dan Witir

Bacaan niat sholat tarawih 4 rakaat dan witir 3 rakaat diucapkan sebelum takbiratul ihram dari masing-masing salat. Meski demikian, jika jamaah meyakini pendapat bahwa niat tempatnya dalam hati dan tidak perlu diucapkan, hal tersebut diperbolehkan dan salat tetap sah.

Berikut bacaan niat tarawih dan witir arab-latin, serta terjemahannya jika ingin mengucapkannya melalui lisan:

1. Niat salat tarawih 4 rakaat sekali salam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: "Ushalli sunnatat tarawiihi arba'ata rakaatin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya berniat salat sunah Tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah ta'ala."

2. Niat sholat witir 3 rakaat sekali salam

Bacaan niat salat witir tiga rakaat sekali salam sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: "Aku berniat salat sunah salat Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah ta’ala."

Bacaan Doa Kamilin setelah Tarawih

Dalam kitab Al-Adzkar (2012) yang ditulis Abu Zakaria Muhyuddin An-Nawawi, doa Kamilin lazim dibaca usai salat Tarawih. Lafal arab-latin doa Kamilin, sekaligus terjemahannya adalah sebagai berikut:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bacaan latinnya: "Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn."

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qada-Mu [ketentuan-Mu], yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga [Nabi Muhammad], yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan [anugerah] dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Bacaan Zikir Usai Witir

Usai salat Witir, disunahkan membaca zikir sebagai berikut:

سُبحاَنَ المَلِكِ القُدُّوسِ

Bacaan latinnya: "Subhanal malikil quddus."

Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”

Zikir tersebut dibaca tiga kali, dengan suara nyaring dan panjang. Kemudian, pada bacaan yang ketiga, diiringi dengan bacaan doa berikut ini:

رَبِّ المَلإِكَةِ وَ الرُّوحِ

Bacaan latinnya: "Rabbul malaaikati war ruuh."

Artinya: “Yang Menguasai para malaikat dan Ruh/Jibril.”

Baca juga artikel terkait TARAWIH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis