tirto.id - Nisfu syaban adalah salah satu malam yang paling ditunggu-tunggu orang Islam. Umat Muslim dapat memanfaatkan dengan cara menjalankan berbagai amalan, meskipun dalam kondisi sendiri di rumah.
Malam nisfu syaban tahun 2024 bertepatan dengan hari Sabtu, 24 Februari 2024. Kalangan Muslim senantiasa mengisi melalui berbagai amalan ibadah sebelum menjalankan puasa sunah keesokan hari.
Nisfu syaban terjadi pada pertengahan bulan Syaban atau tepatnya setiap tanggal 15 menurut kalender Hijriah.
Syaban termasuk bulan yang sangat istimewa. Pasalnya, amalan-amalan yang selama ini dilakukan manusia akan diangkat ke hadapan Alloh SWT.
"Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal saleh), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunnah," (HR. Tirmidzi).
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah dengan cara berpuasa sunah. Masih mengutip salah satu hadis Tirmidzi via laman Muhammdiyah yang diriwayatkan Aisyah ra,"Nabi SAW belum pernah berpuasa dalam satu bulan lebih banyak dari bulan Sya’ban. Sesungguhnya beliau berpuasa di bulan Sya’ban seluruhnya,".
Selama malam nisfu syaban, umat Islam juga disarankan menjalankan sholat sunah. Pelaksanaan sholat sunah nisfu syaban dapat dilakukan setelah sholat maghrib hingga pasca isya.
Cara Nisfu Syaban Sendiri di Rumah
Nisfu Syaban memang dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah. Kendati demikian, memperingati nisfu syaban juga bisa dikerjakan sendiri di rumah.
Salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan adalah sholat sunah nisfu syaban. Sholat ini juga bisa dilangsungkan secara sendiri di kediaman masing-masing.
Sama seperti sholat sunah pada umumnya, sholat sunah nisfu syaban diawali dengan bacaan niat hingga diakhiri salam. Banyaknya rakaat ialah 100 kali dengan 50 kali salam.
Selain sholat nisfu syaban, amalan lain yang dianjurkan selama malam nisfu syaban ialah membaca Al-Quran, membaca dua kalimat syahadat, memperbanyak istighfar, hingga sholat tahajud.
"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya," (HR Baihaqi).
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban, Doa dan Bacaan Niatnya
Berikut adalah tata cara atau panduan sholat nisfu syaban beserta doa dan bacaan niatnya sebagaimana keterangan dalam artikel "Tata Cara Pelaksanaan Shalat Sunat Nisfu Sya'ban" yang ditulis Muhammad Rizqy Fauzi melalui situs web NU Online:
1. Mengucapkan niat berupa kalimat:
Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya:"Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allah Maha Besar,".
2. Membaca takbir
3. Membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
4. Rukuk
5. Itidal
6. Sujud pertama
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Berdiri kembali pada rakaat kedua
10. Membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
11. Rukuk
12. Itidal
13. Sujud pertama
14. Duduk di antara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Duduk tasyahud akhir rakaat kedua
17. Salam pada akhir rakaat kedua.
Urutan ini dilakukan untuk mengerjakan sholat sunah nisfu syaban 2 rakaat. Jika ingin menambah lagi, maka dapat mengulangi seperti contoh dari awal.
Setelah selesai sholat nisfu syaban, dianjurkan untuk membaca doa. Berikut ini adalah bacaan dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan artinya:
Latin:
Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin,
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi famhu
Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.
Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama wal hamdulillahi rambil alamin.
Artinya:
"Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan."
"Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau di sempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan."
"Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab."
"Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Mahan Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang."
"Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka).".
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus