Menuju konten utama

Tanggapi Pidato Kebangsaan, PDIP Sindir Kegagalan Prabowo

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memandang pidatoPrabowo Subianto seakan mencerminkan kegagalan Prabowo sendiri dalam usahanya menjadi pemimpin negara selama ini.

Tanggapi Pidato Kebangsaan, PDIP Sindir Kegagalan Prabowo
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir capres nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pidato kebangsaannya pada Senin (14/1/2019). Hasto menilai apa yang dilakukan Prabowo sengaja menegasikan kesuksesan Indonesia selama pemerintahan Joko Widodo.

Hasto mengaku sudah bisa menduga bahwa pidato kebangsaan Prabowo hanya berisi serangan dan klaim tanpa bukti dari Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Namun, Hasto memandang pidato itu seakan mencerminkan kegagalan Prabowo sendiri dalam usahanya menjadi pemimpin negara selama ini.

“Jadi PDIP Perjuangan sudah menduga isinya akan seperti itu. Sebab di mata Pak Prabowo semua adalah kegagalan, sesuai pengalamannya sendiri,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya kepada Tirto, Selasa (15/1/2019).

Pidato Prabowo memang menunjukkan bahwa dia percaya Indonesia dalam kondisi genting. Padahal Hasto justru beranggapan Indonesia sekarang telah berkembang. Perkembangan ini terlihat dari kesuksesan Asian Games, Asian Para Games, dan pembangunan infrastruktur. Hasto percaya apa yang dilakukan Prabowo tak akan menurunkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf untuk Pilpres 2019 mendatang.

“Menihilkan prestasi Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla hanya akan mengurangi elektoral Pak Prabowo-Sandi, tidak hanya di Jawa dan Sulawesi. Masyarakat Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya yang telah merasakan sentuhan kebaikan Pak Jokowi-JK kami pastikan kurang respek dengan pidato retorik-teleprompter tersebut,” kata Hasto lagi.

Selain merasakan masyarakat yang hidup susah, Prabowo juga mengatakan bahwa penegak hukum dan sudah tak jujur dan tak adil kepada masyarakat.

"Intelijen itu intelin musuh negara, jangan intelin mantan Presiden Indonesia. Jangan intelin mantan ketua MPR. Jangan intelin anaknya proklamator. Jangan intelin mantan panglima, jangan intelin ulama besar kita,” kata Prabowo di JCC, Jakarta.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri