Menuju konten utama

10 Tambang Emas Terbesar di Dunia, Adakah yang di Indonesia?

Berikut adalah daftar tambang emas terbesar di dunia, mulai dari Nevada Gold Mines hingga Grasberg yang terletak di Indonesia.

10 Tambang Emas Terbesar di Dunia, Adakah yang di Indonesia?
Ilustrasi Tambang Emas Australia. foto/istockphoto

tirto.id - Emas telah dikenal sebagai salah satu logam mulia berharga yang memiliki peran penting dalam industri global.

Menurut World Gold Council, industri tambang emas terbesar di dunia menghasilkan lebih dari 171 miliar dolar Amerika dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global pada tahun 2020.

Beberapa faktor menentukan apakah suatu tambang emas dapat disebut sebagai yang terbesar di dunia.

Selain memiliki kandungan cadangan emas dalam jumlah besar, tambang tersebut juga harus memiliki kondisi geologi dan aksesibilitas yang baik.

Infrastruktur yang memadai memungkinkan perusahaan tambang emas untuk mengekstraksi bijih emas secara lebih efisien, sehingga meningkatkan produktivitas dan keuntungan.

Berbicara tentang emas, Indonesia memiliki cerita panjang tentang penambangan emas. Bahkan, orang Eropa menambang emas di Indonesia sudah dari abad ke-16.

Indonesia juga menjadi tempat tambang emas terbesar di dunia berada, yaitu tambang Grasberg, yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dan dimiliki oleh Freeport-McMoran.

10 Tambang Emas Terbesar di Dunia

Terdapat banyak sekali tambang emas yang tersebar di seluruh dunia. Namun, hanya beberapa di antaranya yang mendapat julukan sebagai penghasil emas terbesar di dunia, dengan produksi mencapai jutaan ton.

Dari sekian banyak tambang emas yang ada, berikut adalah 10 tambang emas terbesar di dunia:

1. Nevada Gold Mines (Amerika Serikat)

Penghasil emas terbesar di dunia berada di Nevada, Amerika Serikat, yaitu Nevada Gold Mines. Tambang ini terbagi ke dalam beberapa kawasan, termasuk Long Canyon, Carlin, Phoenix, dan Turquoise Ridge.

Setiap tahunnya, tambang emas yang dimiliki oleh Barrick dan Newmont ini mengekstraksi emas dalam jumlah yang sangat besar. Hingga kini, hasil tambang emas dari Nevada Gold Mines telah mencapai hampir 95 juta ton emas.

2. Grasberg (Indonesia)

Grasberg Freeport McMoRan
Petugas keamanan Freeport terlihat di di kompleks tambang Grasberg Freeport McMoRan, Papua. Foto/AFP/Getty Images/Olivia Rondonuwu

Indonesia juga memiliki salah satu tambang emas terbesar di dunia, yaitu tambang emas Grasberg, yang berlokasi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Tambang ini mencakup beberapa kawasan, seperti Big Gossan, Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone, dan Deep Ore Zone.

Dimiliki oleh Freeport-McMoRan, tambang ini menghasilkan emas dalam jumlah jutaan ton setiap tahunnya. Hingga kini, total hasil ekstraksi emas dari tambang emas terbesar di Indonesia ini telah melebihi 55 juta ton emas.

3. Olimpiada (Rusia)

Tambang emas terbesar ketiga di dunia adalah Tambang Olimpiada, yang terletak di Krasnoyarsk, Rusia. Dimiliki oleh Polyus Gold, tambang ini telah beroperasi sejak tahun 1996 dan pernah menduduki posisi teratas sebagai penambang dengan produksi cadangan emas terbesar secara global.

Dikenal memiliki bijih emas berkualitas tinggi, tambang Olimpiada mampu mengekstraksi hingga 13 juta ton bijih emas per tahun. Hingga saat ini, tambang ini telah menghasilkan lebih dari 32 juta ton emas.

4. Boddington (Australia)

Australia juga memiliki salah satu tambang emas terbesar di dunia, yaitu Tambang Boddington, yang dimiliki sepenuhnya oleh Newmont.

Tambang ini merupakan salah satu aset utama perusahaan tambang emas tersebut. Uniknya, tambang ini juga menawarkan Tur Tambang Emas Boddington, di mana pengunjung dapat melihat langsung proses pertambangan di Boddington dan mengunjungi Perth Mint, bahkan mencoba mendulang emas sendiri.

Hingga kini, tambang Boddington telah menghasilkan lebih dari 24 juta ton emas.

5. Kibali

Tambang emas Kibali, salah satu tambang emas terbesar di dunia, terletak di Republik Demokratik Kongo, dekat Kota Doko, Afrika.

Tambang ini dimiliki oleh AngloGold Ashanti, Société Minière de Kilo-Moto (SOKIMO), dan Barrick Gold Corporation setelah bergabung dengan Randgold Resources. Kibali telah menjadi salah satu sumber utama emas di Afrika dengan total produksi mencapai 23 juta ton emas.

6. Pueblo Viejo

Republik Dominika juga memiliki salah satu tambang emas terbesar di dunia, yaitu Pueblo Viejo.

Tambang ini merupakan hasil kerja sama antara perusahaan tambang emas Newmont dan Barrick Gold dan telah berkontribusi sekitar 50% dari total produksi emas di Republik Dominika.

Terletak di provinsi Sánchez Ramírez, tambang ini telah mengekstraksi sekitar 22 juta ton emas.

7. Lihir

Tambang emas Lihir berlokasi di Pulau Lihir, Papua Nugini. Keunikan tambang ini terletak pada lokasinya yang berada di kawah gunung berapi yang sudah punah, tetapi masih mengandung energi panas dari dalam bumi.

Tambang ini diakuisisi oleh Newcrest Mining pada tahun 2010 dan telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Papua Nugini. Diperkirakan, cadangan bijih emas di Lihir dapat bertahan lebih dari 30 tahun, dengan total produksi hampir 22 juta ton emas.

8. Loulo Gounkoto

Tambang emas Loulo Gounkoto, yang berlokasi di Kayes, Mali, juga termasuk salah satu tambang emas terbesar di dunia.

Tambang ini dioperasikan oleh Barrick Gold, dengan kepemilikan saham sebesar 80%, sementara 20% sisanya dimiliki oleh pemerintah Mali. Hingga saat ini, Loulo Gounkoto telah memproduksi lebih dari 21 juta ton emas.

9. Malartic Kanada

Kanada juga memiliki salah satu tambang emas terbesar di dunia, yaitu Malartic, yang terletak di Quebec.

Wilayah ini merupakan salah satu area pertambangan emas paling aktif di Kanada, dengan lebih dari 120 tambang emas beroperasi. Malartic awalnya dimiliki oleh Yamana Gold dan Agnico Eagle Mines, tetapi pada tahun 2023, Pan American Silver mengakuisisi tambang ini sepenuhnya.

Hingga kini, Malartic telah menghasilkan lebih dari 20 juta ton emas.

10. Detour Lake

Tambang emas Detour Lake, yang berlokasi di Ontario, Kanada, merupakan salah satu tambang emas utama yang dimiliki oleh Agnico Eagle Mines. Tambang ini menjadi aset penting bagi perusahaan untuk jangka panjang.

Hingga saat ini, Detour Lake telah mengekstraksi lebih dari 20 juta ton emas.

Dampak Industri Tambang Emas terhadap Ekonomi

Ilustrasi pertambangan

Ilustrasi pertambangan

Emas merupakan salah satu penggerak utama perekonomian, baik dalam skala nasional maupun global.

Selain digunakan sebagai perhiasan, logam mulia ini juga berfungsi sebagai instrumen investasi dan penyimpan nilai. Sehingga tidak mengherankan meskipun keadaan perekonomian sedang tidak baik-baik saja, namun harga nilai emas selalu naik setiap tahun.

Beberapa peran penting emas dalam sektor ekonomi meliputi:

1. Peningkatan Perekonomian Nasional

Industri pertambangan emas menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi suatu negara melalui ekspor, pajak, dan royalti.

Pendapatan ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membiayai berbagai program pembangunan, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.

2. Stabilitas Ekonomi

Cadangan emas suatu negara berperan dalam meningkatkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.

Emas sering dijadikan sebagai aset lindung nilai yang dapat membantu negara menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik global, sehingga berfungsi sebagai penstabil keuangan.

3. Menarik Investasi ke Dalam Negeri

Industri pertambangan emas memiliki daya tarik besar bagi investor di seluruh dunia. Negara dengan hasil tambang emas yang menjanjikan dapat menarik investasi dalam jumlah besar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal ini berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor industri terkait, seperti pertambangan, manufaktur, dan teknologi.

Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Produksi Tambang Emas

Produksi emas dalam suatu tambang dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:

1. Kadar Emas dalam Bijih dan Cadangan Emas

Tambang emas terbesar di dunia umumnya memiliki cadangan emas yang besar serta kadar emas dalam bijih yang tinggi, sehingga mampu menghasilkan emas dalam jumlah banyak.

Sebaliknya, jika kadar emas dalam bijih rendah, perusahaan tambang emas perlu menambang lebih banyak material, yang dapat meningkatkan biaya produksi dan menurunkan efisiensi ekstraksi emas.

2. Kondisi Lingkungan dan Cuaca

Faktor lingkungan dan cuaca turut memengaruhi produksi tambang emas. Bencana alam seperti gempa bumi atau curah hujan ekstrem dapat menghambat operasional tambang dan menurunkan produksi emas secara signifikan.

3. Metode Penambangan dan Teknologi

Penggunaan teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi ekstraksi emas dari bijih mentah. Selain itu, metode penambangan yang tepat memungkinkan eksploitasi cadangan emas di lapisan terdalam bumi yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga dapat meningkatkan produksi tambang secara keseluruhan.

Industri pertambangan emas membawa dampak positif, terutama dalam sektor ekonomi.

Namun, penting untuk memperhatikan aspek lingkungan agar aktivitas tambang juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

Baca juga artikel terkait PERTAMBANGAN atau tulisan lainnya dari Marhamah Ika Putri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Marhamah Ika Putri
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Yulaika Ramadhani