tirto.id - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada warga untuk tidak bepergian ke luar negeri. Pemerintah, kata Luhut mencatat kenaikan angka penerbangan ke luar negeri jelang akhir tahun ini, hingga dua kali lipat.
"Berdasarkan data Angkasa Pura ditemukan kenaikan signifikan hingga dua kali lipat penerbangan tujuan luar negeri pada kondisi normalnya. Pemerintah mengantisipasi secara hati-hati kepulangan luar negeri mereka dengan tetap dan terus memberlakukan karantina 10 hari," kata Luhut dalam keterangan, Senin (13/12/2021).
"Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgent," tegas Luhut.
Luhut pun mengatakan, pemerintah belum menemukan varian COVID-19 omricon di Indonesia berbasis hasil gnome sequencing.
Di sisi lain, kasus yang terus menurun selama 150 hari terakhir dan berada di status level 1 di berbagai daerah bukan berarti Indonesia sudah bisa masuk endemik pada Januari 2022 mendatang. Oleh karena itu, pemerintah, ditegaskan Luhut mengajak masyarakat untuk tidak liburan ke luar negeri agar tak membawa penyakit saat pulang kembali ke Indonesia.
"Makanya kita imbau tadi enggak usah dulu libur-libur ke luar negeri dulu deh supaya jangan bawa penyakit ke dalam negeri. Ini masih banyak tempat-tempat liburan di republik ini yang bisa kita kunjungi, dan itu sudah kami minta hotel-hotel semua pada dibukain perjalanan juga kita coba bangun," kata Luhut.
Pemerintah, kata Luhut akan tegas mengkarantina selama 10 hari bagi warga yang kembali dari luar negeri.
"Kami pastikan dia akan dapat [karantina] 10 hari, kita enggak mau negeri kita ini dicederai dicemari oleh COVID-19 yang lain gara-gara kita sendiri tidak disiplin," kata Luhut.
"Kemarin ada upaya-upaya melarikan kita akan langsung ceburin saja masuk ke dalam karantina terpusat. Ya kalau tidak mau di hotel ya kita bikin di karantina lain yang kita betul-betul pastikan bahwa itu aman," kata Luhut.
Luhut pun mengaku pemerintah menambah kapasitas wisma dan hotel karantina untuk mengantisipasi peningkatan jumlah orang yang dikarantina. Ia pun menegaskan, kebijakan karantina pelaku perjalanan luar negeri ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan varian Omicron.
Luhut menambahkan, pemerintah tidak mau mengorbankan negara kembali masuk ke masalah COVID akibat perilaku tidak disiplin.
"Jadi kita tidak mau mengorbankan apa yang sudah lelah, capek, pengorbanan besar selama beberapa bulan ini rusak hanya gara-gara kita tidak disiplin. Jadi semua harus disiplin, bisa menahan diri dulu terus untuk normal tentu masih butuh waktu, kita mesti lihat lagi," kata Luhut.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto