tirto.id - Presiden Joko Widodo menceritakan alasan pemerintah memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp502 triliun. Salah satu alasan adalah pemerintah tidak ingin ada aksi demonstrasi berhari-hari oleh masyarakat.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan acara silaturahmi nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD 2022 di Sentul, Bogor, Jumat (5/8/2022).
Jokowi bercerita ekonomi semua negara anjlok dengan angka inflasi tinggi. Ia mencontohkan angka inflasi Amerika tembus 9,1 persen dari angka sebelumnya hanya 1 persen. Harga bensin pun naik dua kali lipat di Amerika. Jokowi mengaku takut ada demonstrasi besar bila harga BBM di Indonesia naik dua kali lipat seperti Amerika.
“Coba di negara kita bayangkan kalau pertalite naik dari 7.650 harga sekarang ini. Kemudian naik menjadi harga yang benar adalah Rp17.100, demonya berapa bulan?" kata Jokowi kepada peserta yang hadir.
Jokowi pun mengenang momen pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 10 persen langsung didemo masyarakat. Seingat mantan Wali Kota Solo itu, demo berjalan 3 bulan berturut-turut.
“Naik 10% saja demonya, saya ingat naik 10% saja demonya dulu 3 bulan. Kalau naik sampai 100% lebih, demonya akan berapa bulan? Inilah sekarang yang dikendalikan oleh pemerintah, dengan apa? Dengan subsidi," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, kenaikan harga BBM akan memacu kenaikan harga barang lain secara bersama-sama. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah dengan memberikan subsidi ratusan triliun demi menjaga situasi Indonesia tetap stabil.
“Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil. Rp502 triliun yang tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan oleh Indonesia,” kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz