tirto.id - Kecelakaan parah terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat pada Selasa (12/7), ketika satu kereta menabrak kereta lain yang datang dari arah depannya di rel tunggal daerah pinggiran Puglia, wilayah selatan Italia.
Tabrakan telah menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 50 orang lagi, kata pers setempat.
"Itu adalah suasana yang mengerikan dan tak bisa dipercaya," kata seorang polisi yang bergegas ke lokasi kecelakaan, dikutip dari Kantor Berita ANSA.
Seorang anak berusia enam tahun menjadi penumpang pertama yang diselamatkan oleh petugas damkar setelah mengeluarkannya dari gerbong yang ringsek. Anak tersebut, yang disebutkan bernama Samuele, dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan helikopter sehingga nyawanya tidak terancam.
Operasi pertolongan dilancarkan secara penuh sampai larut malam. Namun, operasi itu menemui kendala sebab tersebut terjadi di satu daerah terpencil di pedesaan.
Salah seorang masinis dilaporkan tewas dalam peristiwa itu, kata beberapa sumber dari perusahaan swasta lokal yang bernama Ferrotramviaria --yang mengoperasikan kedua kereta tersebut.
"Salah satu kereta tersebut terlalu jauh, dan para penyelidik akan memberitahu kami kereta mana," kata Massimo Nitti, General Manager Ferrotramviaria.
Sementara itu, pemerintah lokal memohon donor darah agar memberi bantuan guna menyelamatkan nyawa puluhan penumpang yang dirawat di rumah sakit di seluruh wilayah tersebut.
"Seluruh wilayah ini ikut dalam drama ini dengan memberi sumbangan banyak darah," kata Loreto Gesualdo, Kepala Fakultas Medis di University of Bari, Ibu Kota Puglia.
Belum ada keterangan mengenai penyebab kecelakaan kereta yang melaju 100 kilometer per jam itu. Perkiraan awal menduga kecelakaan dipicu oleh gangguan mesin atau kesalahan salah satu masinis yang tidak menyadari tanda berhenti.
Selama 15 tahun belakangan, empat kecelakaan besar kereta terjadi di seluruh negeri tersebut dan telah merenggut sebanyak 56 korban. Sebanyak 32 orang tewas pada 2009, ketika kereta barang tergelincir di Kota Kecil Viareggio di Wilayah Tuscany, dan mengakibatkan kebakaran besar.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari