tirto.id - Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon presiden paling disukai selama 1,5 tahun terakhir hingga Desember 2022. Ganjar menjadi sosok terkuat dalam tiga besar calon presiden kemudian diikuti oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dalam simulasi semi terbuka dengan daftar 45 nama, Ganjar mendapatkan dukungan 26,5 persen; disusul Anies 18,6 persen; Prabowo 16,8 persen; dan Ridwan Kamil 6 persen," kata Deni dalam konferensi pers secara daring yang ditayang di kanal Youtube SMRC TV pada Selasa (20/12/2022).
Deni menyebut selama survei di Desember 2022, Ganjar dan Anies mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal itu menyebabkan Prabowo Subianto yang kerap menduduki posisi pertama atau kedua sebagai kandidat calon presiden terkuat harus turun ke posisi tiga.
"Pada survei Desember 2022 ini, Ganjar masih mendapat dukungan tertinggi dalam simulasi pilihan semi terbuka hingga simulasi tertutup 3 nama. Sementara Anies berada di posisi kedua, menggeser Prabowo yang turun ke posisi ketiga," ungkapnya.
Dalam penjelasannya, Deni menyebut Ganjar unggul karena banyak disukai masyarakat. Walaupun secara popularitas atau keterkenalan di mata publik masih di bawah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Dalam survei yang dilakukan di awal Desember 2022 ini terlihat bahwa Ganjar baru diketahui atau dikenal oleh sekitar 75 persen publik Indonesia. Sementara Prabowo Subianto sudah dikenal oleh 95 persen, Anies Baswedan 86 persen, Puan Maharani 69 persen, dan Airlangga Hartarto 39 persen," ujarnya.
Meski tidak dikenal sebanyak Prabowo dan Anies, namun Ganjar sebagai capres favorit dari hasil survei.
"Walaupun baru dikenal 75 persen, namun likeability atau kedisukaan (dari yang tahu) pada Ganjar sebesar 87 persen. Ini lebih tinggi dari likeability yang diperoleh Anies 78 persen, Prabowo 77 persen, Airlangga 70 persen, maupun Puan 49 persen," terangnya.
Survei yang dilakukan SMRC dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Seluruh partisipan survei adalah warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024. Kemudian margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto