tirto.id - Elektabilitas PDIP mengalami kenaikan dibanding perolehan di Pemlihan Umum (Pemilu) 2019 lalu, berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk Trend Elektabilitas Partai. Sementara itu, suara Partai Demokrat relatif stabil dan partai-partai lain turun.
"Jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, yaitu 24,1 persen. Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen atau relatif stabil," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam siaran pers yang disiarkan secara daring, Minggu (18/12/2022) siang.
Disusul Partai Golongan Karya (Golkar) 9,4 persen, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrat masing-masing 8,9 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6,2 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,1 persen, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 4,6 persen, Partai Nasional Demokrat (NasDem) 3,2 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,9 persen, serta Partai Amanat Nasional (PAN) 1,7 persen.
"Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen, dan yang belum tahu ada 20,9 persen," kata Deni.
Deni mengatakan partai-partai lain yang ada di parlemen cenderung menurun. Namun demikian, Deni menambahkan bahwa setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan.
"Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan, karena masih ada sekitar 20,9 persen warga yang saat ini belum menentukan pilihan," tutur Deni.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) sebanyak 1.220 responden.
Adapun responden yang dapat diwawancarai secara valid (response rate) sebesar 1.029 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Bayu Septianto