Menuju konten utama
Riset Mandiri

Survei: 24 Persen Warga Jabodetabek Tak Setuju Wajib E-Toll

Bagaimana pendapat masyarakat soal kewajiban menggunakan e-money saat masuk ke jalan tol?

Survei: 24 Persen Warga Jabodetabek Tak Setuju Wajib E-Toll
Header Riset Mandiri EToll. tirto/Rangga

tirto.id - Akhir Oktober 2017, pemerintah menargetkan seluruh pembayaran tol sudah menggunakan e-toll. Sebelumya, pemerintah sudah menggaungkan penggunaan e-Toll, tetapi respons masyarakat sangat sedikit. Per Juli 2017, angka penetrasi pengguna non tunai ini baru per Juli 2017 sekitar 30 persen. Rinciannya, Jabodetabek sekitar 35 persen dan non Jabodetabek sekitar 18 persen, sedangkan di luar Jawa rata-rata hanys 16 persen.

Untuk memuluskan target ini, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perusahaan-perusahaan perbankan memberi diskon 100 persen dalam pembelian kartu perdana selama 16-31 Oktober. Tak tanggung, 1,5 juta kartu akan diberikan gratis oleh BUJT dan perbankan, sehingga, pengguna hanya perlu membayar saldo e-toll-nya saja.

Baca juga: Transaksi e-Toll Diterapkan 100 Persen Akhir Oktober

Pengelola jalan tol juga secara perlahan melakukan perubahan gardu, dengan memperbanyak gardu e-toll dan secara perlahan mengurangi gardu tunai. Dengan kewajiban tersebut, para pengguna secara perlahan beralih menggunakan e-toll. Per September, transaksi e-toll sudah mendekati angka 80 persen menurut data BI.

Baca juga:Menuju Jalan Tol Bebas Uang Tunai

Bagaimana sebenarnya pandangan masyarakat soal penggunaan e-toll ini? Untuk mengetahui pandangan masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek atas penerapan e-tol, Tirto bekerja sama dengan Jakpat sebagai penyedia platform, melakukan survei kepada 1000 responden pada 10-13 Oktober 2017.

Infografik Riset Mandiri EToll

Infografik Riset Mandiri EToll

Masih Ada yang Tidak Tahu Kewajiban Pakai e-Toll

Berdasarkan survei, sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek telah mengetahui penerapan pembayaran non tunai/elektronik di jalan tol. Hal ini terlihat dari 90,6 persen masyarakat yang menyatakan mengetahui kebijakan ini. Hanya 9,4 persen masyarakat Jabodetabek yang tidak mengetahui elektronifikasi jalan tol.

Header Riset Mandiri EToll

Mayoritas masyarakat Jabodetabek mengetahui rencana ini dari media massa. Terlihat dari hasil riset Tirto, sebanyak 64,35 persen masyarakat menyatakan media massa, baik online, cetak maupun televisi merupakan sumber informasi penerapan pembayaran non tunai di jalan tol. Tak hanya dari media massa, 10,82 persen masyarakat menyatakan informasi mengenai hal ini didapatkan melalui rekan kerja dan kerabat.

Sedangkan bagi masyarakat yang menyatakan tidak mengetahui elektronifikasi jalan tol, mayoritas dikarenakan jarangnya mereka menggunakan akses jalan bebas hambatan ini (65,96%). Selain itu, 13,83 persen menyatakan bahwa Jasa Marga tidak pernah memberikan informasi ataupun pengumuman atas penerapan pembayaran non tunai di jalan tol.

24,8% Responden Tidak Menyetujui Penerapan E-Toll

Meskipun masyarakat sudah mendapatkan informasi yang cukup, akan tetapi masih ada yang tidak setuju dengan elektronifikasi jalan tol. Sebanyak 24,8 persen masyarakat Jabodetabek menyatakan tidak menyetujui penerapan e-toll ini dikarenakan mekanisme yang belum jelas. Mayoritas masyarakat, 75 persen, mempertanyakan bagaimana mekanisme pembayaran tol jika kartu tertinggal.

Header Riset Mandiri EToll

Selain itu, 9,68 persen masyarakat menyatakan sulitnya pengisian ulang menjadi alasan mereka tidak menyetujui penerapan pembayaran non tunai di jalan tol. Masyarakat pun menyatakan transaksi sendiri/mandiri dianggap masih merepotkan (9,68%).

Di sisi lain, 75,2 persen masyarakat Jabodetabek menyetujui pembayaran non tunai di jalan tol. Kepraktisan merupakan alasan yang paling banyak diutarakan masyarakat yang menyetujui penerapan pembayaran non tunai di jalan tol (95,61%).

Hal ini terlihat dari 66,89 persen yang menyatakan bahwa dengan pembayaran non tunai di jalan tol, pengguna tidak perlu lagi membawa uang tunai. Selain itu, 28,72 persen juga menyatakan kartu yang digunakan untuk bayar tol pun dapat digunakan untuk pembayaran lain sehingga lebih praktis. Promosi/diskon juga menjadi alasan masyarakat setuju dengan penerapan pembayaran non tunai di jalan tol (3,19%).

Baca juga artikel terkait RISET MANDIRI atau tulisan lainnya dari Dinda Purnamasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dinda Purnamasari
Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti