tirto.id - Sepanjang minggu kedua April 2025, mulai dari tanggal 9 hingga tanggal 11, Las Vegas yang berlokasi di negara bagian Nevada, Amerika Serikat, akan jadi tuan rumah bagi hajat besar: Google Cloud Next.
Ini adalah acara tahunan skala raksasa dari Google, sebuah ajang pameran teknologi terbaru, mulai dari cloud computing, inovasi di dunia cloud, peluncuran produk paling gres dari berbagai perusahaan teknologi ternama dunia, perkembangan serta penggunaan kecerdasan buatan (AI), hingga keamanan di dunia siber.
Tirto menjadi satu dari tiga media Indonesia yang berkesempatan meliput langsung Google Next 25 bersama dengan Antara TV dan Katadata.
Dalam opening speech-nya, CEO Google, Sundar Pichai, menyebut bahwa Google sudah dua dekade membenamkan investasi besar-besaran untuk perkembangan AI dan machine learning. Di Google, ujar Pichai, dua hal ini dianggap bisa melahirkan kesempatan besar untuk meningkatkan kualitas hidup serta menembus batas-batas imajinasi.
“Kami melihatnya sebagai salah satu cara terpenting untuk meneruskan misi kami: menata informasi di dunia dan membuatnya bisa diakses secara universal sekaligus bisa bermanfaat,” tutur Pichai.
Di kesempatan itu, Pichai juga menyinggung tentang Tensor Processing Units (TPU), chip buatan Google yang berfungsi melatih piranti kecerdasan buatan. Sejak awal digunakan secara internal pada 2015, sekarang TPU sudah digunakan untuk banyak hal yang menjadikan AI sebagai tulang punggung, mulai dari chatbot, hingga AI generatif.
Dalam ajang Google Cloud Next ‘25, Pichai memperkenalkan generasi terbaru TPU yang dinamakan Ironwood. Generasi ketujuh TPU ini akan resmi dirilis akhir tahun 2025, dan disebut-sebut punya kemampuan 3.600 kali lebih baik ketimbang TPU generasi awal.
“Ini adalah chip paling powerful yang pernah kami buat, dan akan berada di garda depan dunia AI,” kata Pichai.
Di kesempatan yang sama, Thomas Kurian selaku CEO Google Cloud, menyebut bahwa Google Cloud dan Workspace kini menjadi bagian nyaris tak terpisahkan dari dunia kerja digital. Ia berkata bahwa ada peningkatan di lebih dari 3.000 produk yang tersebar dari Google Cloud dan Workspace.
Hal ini semakin menegaskan peran penting Google Cloud dalam industri berbasis digital di dunia. Saat ini Google Cloud sudah membangun infrastruktur di 42 kawasan, dengan lokasi-lokasi baru di Swedia, Afrika Selatan, Meksiko. Selain itu, ekspansi Google juga merambah ke kawasan Asia Tenggara dengan pembangunan infrastruktur jaringan di Malaysia dan Thailand.
“Jaringan ini, yang tersedia untuk miliaran pengguna di seluruh dunia, sekarang tersedia untuk perusahaan di manapun mereka berada. Kami menyebutnya Cloud Wide Area Network, atau Cloud WAN. Jaringan ini membuat jaringan privat Google di seluruh dunia jadi tersedia untuk semua konsumen Google Cloud,” ujar Kurian.
Di Google Cloud Next 25, selama empat hari akan ada lebih dari 500 sesi diskusi dan talkshow, pameran teknologi inovatif dari banyak perusahaan, hingga beberapa diskusi kunci yang menghadirkan para C-Level perusahaan teknologi dunia.[]
Editor: Nuran Wibisono