tirto.id - Grok AI menjadi salah satu kecerdasan buatan yang semakin marak digunakan belakangan ini, terutama di kalangan pengguna X/Twitter. Lalu, apa itu Grok dan apa bedanya dengan AI lain seperti ChatGPT, Gemini, dan DeepSeek?
Dengan teknologi yang terus tumbuh pesat, AI berbasis bahasa alami atau memiliki kemampuan Natural Language Processing (NLP) juga semakin berkembang. Model AI ini dirancang untuk bisa memahami sekaligus menghasilkan teks sehingga dapat melakukan berbagai tugas sesuai prompt yang diberikan.
Sebelumnya masyarakat sudah akrab dengan model AI seperti ChatGPT, Meta AI, atau Gemini. Kini, Grok turut hadir dengan berbagai fitur unggulannya dan bersaing dengan model AI yang sudah eksis lebih dulu.
Apa Itu Grok AI?
Grok AI adalah model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh xAI, sebuah perusahaan milik Elon Musk. Model AI ini diluncurkan pertama kali pada November 2023 dan terintegrasi langsung dengan platform X.
Hal ini memberikan keunggulan tersendiri bagi Grok sehingga chatbot yang satu ini memiliki akses real-time ke berbagai informasi terkini, khususnya yang muncul di platform X.
Nama Grok sendiri diambil dari sebuah novel fiksi ilmiah karya berjudul Stranger in a Strange Land karya Robert A. Heinlein yang terbit tahun 1961. Dalam buku tersebut, "grok" adalah kata dari bahasa Mars yang dapat diterjemahkan sebagai "memahami secara mendalam".
Perusahaan xAI pun memilih nama ini karena mencerminkan tujuan mereka untuk menciptakan AI yang benar-benar memahami sekaligus memberikan wawasan yang mendalam.
Dari sisi teknologi, Grok AI menggunakan model bahasa besar atau large language model (LLM) hasil pengembangan tim xAI. Grok dirancang untuk dapat memahami konteks dan mampu memproses data dalam jumlah besar.
Tak hanya itu, terinspirasi dari karakter fiksi JARVIS milik Iron Man, Grok juga dirancang untuk menjawab hampir semua pertanyaan dengan jawaban yang berwawasan disertai dengan sentuhan humor.
Apa Beda Grok dan ChatGPT, Gemini, DeepSeek?
Munculnya berbagai chatbot atau model AI membuat banyak orang mulai membanding-bandingkan satu sama lain, termasuk Grok vs ChatGPT. Secara garis besar, Grok AI hampir sama seperti ChatGPT, Gemini, maupun DeepSeek yang memiliki kemampuan pemrosesan bahasa alami (NLP).
Akan tetapi, ketiga model AI ini tetap memiliki kelebihannya masing-masing sehingga dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna. Berikut beberapa perbedaan antara Grok AI dengan ChatGPT, Gemini, dan DeepSeek:
1. Pengembang
Keempat model AI ini dilahirkan oleh pengembang yang berbeda. Grok dikembangkan oleh xAI milik Elon Musk dan rilis pada November 2023, sedangkan ChatGPT diluncurkan oleh OpenAI pada November 2022.Sementara itu, Gemini dikembangkan oleh Google dan resmi dirilis pada 2023, sedangkan chatbot DeepSeek dibuat oleh perusahaan asal China dengan nama yang sama dan resmi meluncur pada awal tahun 2025.
2. Aksesibilitas
- Grok AI: Tersedia versi gratis dan premium. Grok Terintegrasi dengan X dan bisa diakses melalui X. Bagi mereka yang tidak memiliki akun X, tetap bisa mengakses Grok lewat web resminya dan login menggunakan akun email atau Google.
- ChatGPT: Menyediakan akses gratis maupun berbayar, baik melalui web resminya maupun aplikasi mobile.
- DeepSeek: Menawarkan akses gratis melalui aplikasi web dan API dengan harga kompetitif.
- Gemini: Terintegrasi dalam layanan Google seperti Workspace dan Bard. Akses gratis dibatasi hingga sekitar 500 interaksi per bulan.
3. Gaya Respons/Interaksi
- Grok AI: Menggunakan nada santai dan sentuhan humor, memberikan respons yang cerdas dan tidak terlalu formal sehingga cocok untuk interaksi kasual yang menghibur.
- ChatGPT: Memberikan respons terstruktur, faktual, dan terkesan lebih formal, tapi tetap bisa menyesuaikan jawaban sesuai instruksi pengguna.
- DeepSeek: Menyajikan jawaban langsung, faktual, tidak bertele-tele, lebih mirip asisten akademis ketimbang mitra percakapan.
- Gemini: Memberikan respons yang ramah, seperti teman bicara yang cerdas. Gemini juga sering menawarkan beberapa draf jawaban dan memungkinkan pengeditan kueri setelah respons.

4. Keunggulan
- Grok AI: Unggul dalam menyediakan informasi real-time dan up-to-date berkat integrasi dengan X, cocok untuk mengikuti tren terbaru dan berita terkini. Grok memiliki kemampuan pengodean, tapi dianggap belum bisa melampaui ChatGPT atau Gemini dalam hal akurasi.
- ChatGPT: Serbaguna dalam hal penulisan, pemrograman, pengodean, dan penelitian sehingga sangat cocok untuk tugas profesional. Meski serbabisa, ChatGPT terkadang gagal dalam presisi matematika.
- DeepSeek: Sangat efektif dalam tugas pemrograman dan matematika, menawarkan solusi cepat dan akurat, meskipun kurang dalam kreativitas.
- Gemini: Kuat dalam penalaran multi-langkah, kreativitas, dan pemrograman atau pengodean. Gemini juga memiliki kemampuan multimodal yang unik untuk analisis gambar dan pembuatan konten visual.
5. Keamanan dan Privasi
- Grok AI: Mengikuti pedoman keamanan standar. Lebih bebas dalam humor, diskusi politik, atau topik kontroversial. Ada kemungkinan Grok bisa menjawab pertanyaan yang tidak mau dijawab oleh ChatGPT maupun Gemini. Akan tetapi, privasi kurang terjamin karena kebijakan X yang kurang jelas.
- ChatGPT: Menerapkan filter konten ketat dan menolak menghasilkan konten yang berbahaya, ilegal, atau eksplisit. Sejauh ini, tidak ada pelanggaran data besar yang terjadi sehingga ChatGPT dianggap aman dan tepercaya untuk digunakan.
- DeepSeek: Dibanding lainnya, DeepSeek adalah model Ai yang dianggap paling tidak aman. DeepSeek pernah mengalami pelanggaran keamanan besar yang mengekspos riwayat percakapan pengguna, kata sandi, dan data sensitif lainnya.
- Gemini: Sebagai produk Google, Gemini menerapkan praktik keamanan data tingkat tinggi. Gemini juga mengutamakan netralitas dan bekerja baik dalam uji bias dan sensitivitas sehingga memiliki respons yang seimbang, tanpa menyudutkan, dan mungkin akan menolak pertanyaan kontroversial.
ChatGPT sangat fleksibel dan serbaguna, baik untuk pekerjaan kreatif, pemrograman, maupun penggunaan sehari-hari. DeepSeek ideal untuk tugas teknis dan akademik seperti coding dan matematika, tetapi belum cocok untuk tugas-tugas kreatif atau yang membutuhkan percakapan natural.
Sementara Gemini cocok untuk tugas-tugas kreatif dan multimedia, terutama bagi pengguna Google. Apa pun pilihannya, pastikan untuk menggunakan AI dengan bijak serta tetap berhati-hati dengan masalah keamanan dan privasi.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani