Menuju konten utama

Studi Lazada: Percepatan Ekonomi Digital Tunjukkan Kesenjangan

Lazada merilis studi soal percepatan ekonomi digital di Indonesia, pada sektor bisnis di Indonesia. 

Studi Lazada: Percepatan Ekonomi Digital Tunjukkan Kesenjangan
Diskon Belanja Terbesar Satu Hari dari Lazada Indonesia. foto/Dok. Ogilvy/Rilis

tirto.id - Lazada Indonesia pada Kamis, (17/12/2020) meluncurkan studi soal “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui e-Commerce".

Studi ini dilakukan dengan dukungan YCP Solidiance, konsultan manajemen ternama di Asia ini mengungkapkan pentingnya peran eCommerce dalam mendukung sektor bisnis, baik perusahaan besar maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menjalani transformasi digital dan mempercepat terbentuknya struktur ekosistem ekonomi digital yang mumpuni di Indonesia.

Dalam acara peluncuran yang didukung oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), juga terungkap bagaimana UMKM terbukti menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi, meski nyatanya adopsi digital pada UMKM masih menjadi sebuah tantangan.

Bila 100% perusahaan besar telah menjalankan digitalisasi, baru 13% UMKM yang beradaptasi dan mulai melakukan digitalisasi.

Transformasi digital kini menjadi sebuah proses yang pasti terjadi, termasuk transformasi ekonomi nasional dimana nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai USD124 miliar.

Sektor eCommerce menjadi sektor penopang terbesar pertumbuhan ekonomi digital tersebut, dengan perkiraan nilai sebesar USD83 miliar pada tahun 2025.

Secara umum, meningkatnya pemanfaatan beragam inovasi dan produk digital oleh masyarakat, baik untuk berbelanja, bekerja atau pun untuk belajar secara daring, merupakan faktor pendorong transformasi digital yang sangat kuat.

Dengan demikian, peran eCommerce di era pandemi COVID-19 juga semakin penting, terutama dalam membantu pemulihan ekonomi nasional pada umumnya, dan mendukung kelangsungan usaha UMKM pada khususnya.

Perkembangan teknologi dan internet telah mendorong sektor bisnis melakukan digitalisasi, guna memperluas potensi pasar dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.

Data studi Lazada menunjukkan adanya peningkatan kontribusi yang signifikan dan berkelanjutan dari perdagangan digital dalam lima tahun terakhir, meskipun proporsi antar sektor bisnis tidaklah sama.

Studi juga mengungkapkan adanya fondasi pertumbuhan (building blocks) yang berbeda antara perusahaan besar dan UMKM untuk bisa bertumbuh secara optimal di ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

Salah satu prioritas dalam peta jalan “Making Indonesia 4.0” yang digagas Pemerintah Indonesia dan didukung diantaranya oleh Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian adalah transformasi digital dan Lazada menyelenggarakan studi ini untuk mencari tahu lebih jauh tentang faktor-faktor yang dapat mempercepat transformasi digital untuk mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi digital yang andal.

Studi dilakukan selama kurang lebih 2 bulan melalui pendekatan wawancara mendalam (in-depth interview) dan survey kuantitatif. Responden dalam studi ini meliputi perusahaan dan UMKM, asosiasi terkait, pejabat pemerintahan terkait serta pelaku industri eCommerce lainnya.

Mira Tayyiba, S.T., MSEE, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, menegaskan pentingnya transformasi digital ini bagi kemajuan Indonesia.

“Salah satu prasyarat terpenting untuk mencapai transformasi digital selain infrastruktur adalah pola pikir yang terbuka terhadap kolaborasi. Untuk itu saya menyambut baik hasil studi dari Lazada yang dapat kita manfaatkan bersama untuk mendukung persiapan dunia usaha, baik perusahaan maupun UMKM, dalam memasuki transformasi digital.”

Menanggapi pentingnya peran eCommerce dalam mempercepat digitalisasi baik bagi perusahaan maupun UMKM, Monika Rudijono, CMO Lazada Indonesia menjelaskan, “Visi Lazada adalah untuk mempercepat kemajuan ekonomi di Asia Tenggara melalui commerce dan teknologi.

Oleh sebab itu, katanya, "Melalui studi ini kami ingin lebih memahami perjalanan dan building blocks dari perusahaan besar dan UMKM dalam transformasi menuju ekonomi digital, serta bagaimana kami sebagai platform eCommerce dapat mendukung kebutuhan tersebut. Dengan dukungan teknologi canggih yang kami miliki, pemberdayaan data, serta solusi logistik yang holistik, Lazada siap jalankan misi dukung pemerintah Indonesia memberdayakan bisnis dan individu dalam menjalankan transformasi digital untuk bisa maju bersama dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia.”

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga melihat sudah terjadi banyak perubahan di aktivitas masyarakat sepanjang 2020.

“Pertumbuhan penggunaan e-commerce beberapa tahun belakangan sebenarnya cukup menggembirakan, namun pandemi memang memberi dampak sangat besar pada industri ini,” ujar Bima.

“Aktivitas belanja online langsung naik signifikan, belum lagi para pelaku usaha yang juga shifting ke digital. Dengan arah kebijakan dan pelaksanaan yang tepat, e-commerce memegang peranan penting dalam mendorong pelaku UMKM berkembang bersama e-commerce. Kami pikir, e-commerce dan pelaku UMKM merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan jika bicara transformasi digital.”

Gervasius Samosir, Partner & Head of YCP Solidiance Indonesia, menjelaskan, “Digitalisasi merupakan salah satu kunci untuk dapat tetap bertahan di tengah persaingan ekonomi saat ini.

Ia menambahkan, “Salah satu cara utama mencapai inklusi digital adalah melalui keterlibatan menyeluruh dari eCommerce yang akan bertindak sebagai platform untuk memberikan dukungan berupa akses kepada permodalan, pemasaran, serta inovasi pasar. Melihat betapa besarnya potensi bagi perusahaan serta UMKM setelah melakukan digitalisasi untuk melompat ke tahapan ekonomi digital selanjutnya, tentunya juga akan membawa dampak yang positif bagi perekonomian negara.”

Baca juga artikel terkait ECOMMERCE

tirto.id - Marketing
Sumber: pers rilis
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH