Menuju konten utama
Pungli di Tempat Wisata

Strategi Sandiaga Cegah Pungli: Beri Pekerjaan bagi Calo

Sandiaga Salahuddin Uno menyiapkan strategi mencegah pungutan liar (pungli) di tempat wisata.

Strategi Sandiaga Cegah Pungli: Beri Pekerjaan bagi Calo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pemaparan saat menghadiri Seminar Nasional Spa di kawasan Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (31/1/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyiapkan strategi mencegah pungutan liar (pungli) di tempat wisata. Hal ini menyikapi viralnya pungutan liar di Masjid Al Jabbar, Bandung, Jawa Barat.

Strategi pertama dengan melakukan digitalisasi ruang parkir. Kedua, Sandi membuka peluang pelatihan kepada calo yang mengambil pungutan liar untuk diberikan alternatif pekerjaan lain yang sesuai dengan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Programnya itu seperti apa? Mungkin, kita bisa melakukan digitalisasi untuk ruang parkir," kata Sandiaga di sela-sela acara Road to Run For Independence Day (RFID) dikutip Senin (22/4/2024).

"Kita juga bisa melakukan pelatihan kepada calo yang tertangkap dan yang memalak untuk diberikan alternatif pekerjaan yang lebih sesuai dengan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Jawa Barat. Koordinasi yang dilakukan menyoroti masalah maraknya pungli di area Masjid Al Jabbar.

Sementara itu, Sandiaga juga menyetujui langkah yang ditempuh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, yang akan menindak tegas pelaku pungli karena kejadiannya terus berulang.

"Karena ini terus berulang, apalagi kita sekarang sudah memiliki datanya ditindak tegas saja dan diberikan tentunya sebuah program agar ini tidak terulang lagi ke depan," ujar dia.

Sebelumnya, kasus pungli mendapat sorotan publik usai pengguna media sosial X @petanirumah mengeluhkan biaya parkir hingga Rp25.000 di Masjid Al Jabbar dan dibayarkan beberapa kali.

Bukan itu saja, dalam unggahan tersebut juga dijelaskan bahw pengunjung dipaksa membeli kantong plastik sebesar Rp5.000 saat hendak menitipkan sendal.

Baca juga artikel terkait PUNGLI atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang