Menuju konten utama

Strategi Pramono Anung Antisipasi Banjir di Cipinang Melayu

Pramono menyebut, terjadinya banjir di wilayah Cipinang Melayu disebabkan oleh dua faktor. Apa saja?

Strategi Pramono Anung Antisipasi Banjir di Cipinang Melayu
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, dalam agenda blusukannya dengan Warga Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (7/10/2024). Tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung, menyoroti permasalahan banjir yang kerap terjadi di wilayah Jakarta. Menurut Pramono, salah satu solusi mengurangi resiko banjir ialah melakukan naturalisasi.

Hal ini disampaikannya saat blusukan ke Kali Sunter di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pada Jumat (11/10/2024). Menurut dia, proses naturalisasi akan memperkecil adanya resiko banjir.

“Kalau itu bisa dinaturalisasi maka daerah ini harusnya banjirnya akan berkurang banyak,” kata Pramono.

Dia menyebut, terjadinya banjir di wilayah Cipinang Melayu disebabkan oleh dua faktor.

“Di sini yang terjadi adalah dua, banjir kiriman dan banjir karena lokal. Nah di lokal ini warga mengajukan untuk segera ditangani ada 300 meter yang sering jadi bottleneck-nya ada 34 bidang pembebasan lahan,” kata dia.

Pramono Anung menjelaskan ada dua titik yang perlu dibereskan untuk mengurangi resiko banjir yang berada di wilayah Cipinang Melayu. Di antaranya, titik yang berada langsung di bantaran Kali Sunter, serta penanganan di wilayah Banjir Kanal Timur (BKT).

"Sebab kalau di sini sudah bagus, tapi di BKT-nya masih terhambat, masih jadi persoalan juga," jelas dia.

Salah satu yang paling mungkin dikerjakan secara cepat, menurut Pramono, adalah melakukan naturalisasi 34 bidang lahan yang sudah diajukan sejak masa pemerintahan gubernur sebelumnya.

Pemilik lahan-lahan itu, disebut dia sudah setuju dan melakukan pendataan dan penandatanganan dengan pemerintah untuk bagian yang terkena dampak naturalisasi sungai.

"Apalagi kalau dari 34 bidang itu, bukan lahan yang luas-luas sekali. Sehingga kalkulasinya kan bisa dilakukan," jelas Pramono.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Anggun P Situmorang