tirto.id - PopStar menilai, influencer memiliki peran kuat dalam mengembangkan bisnis digital lantaran langsung mengarah kepada konsumen tertarget.
Oki Alfalasany, General Manager PT. Pop Digital Indonesia mengatakan, pelaku bisnis harus menentukan target market yang sesuai produk. PopStar sebagai platform yang fokus pada micro-influencer, dapat membantu pelaku bisnis atau brand untuk mengarahkan pemasarannya kepada target market dengan tepat.
“[Influencer] Langsung mengarah kepada target. Ini lah salah satu peran penting yang dilakukan Pop Star untuk mengembangkan bisnis sebuah brand terutama di era digital saat ini,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Tirto diterima Jumat (23/8/2019).
Oki menjelaskan, mengingat besarnya pengaruh digital, banyak pelaku bisnis yang mulai mengandalkan promosi melalui media online sebagai platform utama guna menaikkan penjualan bisnisnya.
Brand besar seperti Nike, Apple, Coca-Cola, dan lainnya kata dia telah melakukan ‘trik’ bisnis digital online ini dan mengerti bahwa pemasaran dengan mengandalkan influencer merupakan strategi penting. Lantas, bagaimana PopStar bekerja untuk membidik target market sebuah brand?
Ergintianus Julianta, Country Director PT. Pop Digital Indonesia mencontohkan, apabila produk bisnis adalah produk makeup, maka pelaku bisnis bisa memilih influencer dengan niche yang sama, yaitu mereka para influencer yang aktif membuat konten tentang makeup atau kecantikan remaja, yang ia sebut sebagai micro-influencer.
“Micro-influencer is the future of influencer marketing. Mereka mempunyai potensi yang lebih besar untuk memberi pengaruh positif pada orang-orang di sekitar mereka secara lebih smooth dan lebih terkesan tak terlalu hard-sales,” ujarnya.
Selain itu, menggunakan PopStar sebagai platform influencer marketing untuk mengembangkan bisnis brand dan produk pun sangat fleksibel. Artinya, pelaku bisnis dapat dengan mudah menyesuaikan anggaran dan PopStar tetap dapat membantu untuk mencari influencer sesuai kebutuhan brand.
Adapun PopStar yang berdiri pada Juni 2018, kini telah memiliki 200 ribu influencer dalam beragam kategori, di antaranya mulai fashion, beauty, lifestyle, traveler, dan mom’s & kids. PopStar pun siap membantu mengembangkan bisnis dalam menghadapi persaingan pasar di tengah arus tren digital kompetitif.
Gan Widya, Senior Marketing Communications Manager PopStar Indonesia mengatakan, PopStar didirikan dengan tujuan untuk membantu menghubungkan brand dan influencer dalam satu platform. Brand tak perlu mencari dan memilah influencer dalam eksekusi campaign.
PopStar kata dia turut membantu influencer untuk menyalurkan passion dan skill mereka sebagai content creator agar dapat mengembangkan social influence di media sosial.
“Sepanjang perjalanan PopStar, sudah ada beberapa brand yang percaya untuk bekerja sama dengan kami, seperti Clas-Mild, Wacoal, Luludi Max Fashions, Kidzooona (PH), Chilis (PH), JCB Co., Ltd. (PH),” sambungnya.
Pada pekan lalu, tepatnya 23 Agustus 2019, PopStar merayakan ulang tahun pertama di Indonesia, di GoWork, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Puncak kemeriahan acara itu adalah peresmian peluncuran aplikasi PopStar yang kini sudah dapat diakses melalui smartphone. Di acara tersebut, para influencer yang hadir diberikan kesempatan langsung untuk menjalankan campaign langsung melalui aplikasi.
Kemeriahan acara ditutup dengan PopStar Influencer Award, sebuah ajang penghargaan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para influencer aktif di PopStar dalam mengikuti campaign selama satu tahun ini.
Adapun acara perayaan ulang tahun pertama itu dihadiri oleh 38 influencer dengan total audiens mencapai 1,7 juta di media sosial.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH