tirto.id - Pemerintah mempercepat penangan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menjamin ketersediaan hewan kurban bagi masyarakat menjelang Iduladha 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan strategi yang dilakukan seperti penanganan pandemi COVID-19. Pemerintah akan terus mengawasi secara mingguan dan mengikuti secara teknis.
"Ini sesuai dengan permintaan Bapak Presiden, penanganannya kami buat sampai mikro. Kami tangani seperti penanganan pandemi COVID-19, karena ini sangat mempengaruhi perekonomian rakyat,” kata Airlangga dikutip dari Antara, Kamis (9/6/2022).
Penanganan dilakukan mulai dari pembentukan satuan gugus tugas penanganan virus PMK. Rencananya dilakukan tingkat kecamatan-desa, serta pusat krisis. Berkolaborasi dengan TNI-Polri beserta instansi terkait lainnya.
Pembatasan lalu lintas ternak juga akan dilakukan. Pemerintah juga akan melakukan distribusi bantuan obat, vitamin, disinfektan ke daerah dan menyiapkan tiga juga dosis vaksin impor untuk hewan, serta pembuatan vaksin dalam negeri oleh Pusat Veteriner Farma Kementerian Pertanian, Kementerian Pertanian.
Pemerintah kata Airlangga juga melakukan pelatihan penanganan PMK kepada petugas kesehatan hewan sebanyak 17.050 orang, sosialisasi dan komunikasi publik, serta kerja sama dengan TNI, Polri, Pemda, dan pihak terkait. Dia juga mendorong agar alat tes kesehatan untuk sapi diadakan, sehingga data yang didapat merupakan hasil tes dan bukan hanya berbasis penglihatan mata.
Airlangga berharap vaksinasi diperbanyak, mengingat populasi hewan dan mencegah penularan pada hewan lain. Terkait izin edar obat, pendistribusian obat, dan surat keterangan kesehatan hewan, diharapkan Kementan dan kementerian atau lembaga terkait bisa menyegerakan dan mempermudah prosesnya.
Dia menjelaskan penanganan secara mikro sangat penting, begitu pula sertifikat kesehatan hewan dan pengawasan. Untuk itu, perlu dibuat Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) kepada 18 provinsi dan 163 kabupaten/kota guna mempercepat penanganan virus tersebut.
"Pak Mentan, tolong juga diidentifikasi para peternak yang terkena dampak dari adanya penyakit ini dan kami akan mintakan restrukturisasi awal, terutama di daerah-daerah yang termasuk dalam 163 kabupaten/kota," pungkasnya.