Menuju konten utama

Strategi Badan Pangan Nasional Percepat Mobilisasi Sapi Lokal

Skema utama yang disiapkan nantinya dengan melakukan mobilisasi sapi lokal untuk mendekati pasar-pasar masyarakat, kata Arief.

Strategi Badan Pangan Nasional Percepat Mobilisasi Sapi Lokal
Pembeli dan pedagang sapi bertransaksi di Pasar Keppo, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (21/7/2020). (ANTARA FOTO/Saiful Bahri/foc)

tirto.id - Badan Pangan Nasional menggandeng PT Pupuk Kujang untuk menjaga stok daging sapi menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri 2022. Skema utama yang disiapkan nantinya dengan melakukan mobilisasi sapi lokal untuk mendekati pasar-pasar masyarakat.

“Pupuk Kujang mempersiapkan kandang sapi kapasitas 1.800 ekor sapi, paralel juga stok sapi lokal bisa langsung ke kandang," kata Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Arief melanjutkan sumber sentra produksi sapi nantinya dikumpulkan di kandang milik Pupuk Kujang. Setelah itu akan dilakukan kerja sama juga dengan Rumah Potong Hewan kemudian baru distribusi melalui pedagang-pedagang pasar.

“Jadi akan menjadi kesatuan ekosistem pangan, bangun ekosistem ini tidak mudah tetapi harus dikerjakan," kata Arief.

Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Maryadi menyampaikan, dalam upaya memobilisasi sapi-sapi tersebut, tentu memerlukan penanganan khusus. Ia pun mengatakan saat ini paralel berkoordinasi dengan tim untuk menyiapkan segala persyaratan teknis untuk menampung 1.800 ekor sapi yang merupakan komitmen perusahaan dalam menjaga ketersediaan pangan melalui optimalisasi aset perusahaan.

“Kita siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dan BUMN Holding Pangan untuk mendukung rencana ini,” kata Maryadi.

Arief sebelumnya menjelaskan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait pangan untuk menjaga pasokan agar harga tetap stabil.

“Saya sampaikan perlunya kolaborasi seluruh stakeholders pangan yang ada, kementerian dan lembaga, private sector, universitas dan semua asosiasi. Jadi kita tidak bisa menyelesaikan masalah pangan di Indonesia tanpa ada kolaborasi semua pihak,” jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).

Pihaknya juga mengajak petani untuk berkontribusi dalam memenuhi ketersediaan stok pangan hasil produksi. Ia menjelaskan, persoalan pangan perlu dilakukan dari dua sisi, yakni produsen dan masyarakat sebagai pengguna, keduanya perlu dijaga dengan seimbang.

“Kita serap produk petani, hal ini tentunya akan mempengaruhi harga di tingkat petani, di hilirnya juga perlu dijaga sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Hilir pangan kita jaga antara inflasi dengan kesejahteraan petani yang perlu diseimbangkan, di sini nanti ada peran BUMN Pangan ada Holding Pangan ID FOOD beserta anak perusahaannya dan juga Perum BULOG,” jelas dia.

Baca juga artikel terkait DAGING SAPI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz