Menuju konten utama

Izin Impor Macet, Daging Sapi Terancam Langka saat Awal Ramadan

Stok daging di Indonesia terancam akan langka imbas keterlambatan izin impor daging dan pasokan lokal yang juga belum tersedia.

Izin Impor Macet, Daging Sapi Terancam Langka saat Awal Ramadan
Pedagang menunggu pembeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (22/2/2024). Badan Pangan Nasional menetapkan rencana impor daging sapi tahun ini sebesar 145.251 ton yaitu di bawah jumlah pengajuan rencana kebutuhan oleh para pelaku usaha sebanyak 462.011 ton. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.

tirto.id - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Suhandri, mengungkapkan stok daging di Indonesia saat awal Ramadan terancam langka imbas penerbitan izin impor daging dari Kementerian Perdagangan mengalami keterlambatan.

Menurut dia, penerbitan izin impor tahun ini untuk kebutuhan Ramadan berbeda dengan periode yang sama tahun lalu. Pada 2023, izin impor diterbitkan dengan jarak waktu satu bulan lebih awal jelang bulan puasa.

Namun pada tahun ini penerbitan izin tersebut dilakukan kurang lebih dua minggu jelang Ramadhan. Jadi, akan ada keterlambatan stok daging sapi saat awal bulan suci.

“Benar [akan ada kelangkaan di awal Ramadhan] karena stok daging di distributor juga tergantung dari stok di importir, di samping ketersediaan sapi lokal yang saya kira juga belum siap stoknya,” ucap Suhandri saat dihubungi Tirto, Senin (11/3/2024).

Selain keterlambatan penerbitan izin, Suhandri juga menyebut kuota untuk impor daging sapi konsumsi tahun ini sebesar 145.250 ton, sedangkan daging sapi industri sebesar 5.100 ton.

Kemudian, selain data volume impor yang sudah ditetapkan, dia juga menilai saat ini harga akan cenderung naik imbas harga di negara eksportir bergerak naik dan bervariasi di tiap produsen.

"Harga di negara bergerak naik yang bervariasi tiap produsen,” ujarnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor daging lembu atau sapi sudah masuk ke Indonesia pada Januari 2024 sebesar 4.554.817 kilogram (kg). Volume impor tersebut didatangkan paling banyak dari Australia.

Secara rinci, Brazil mengirim daging sapi ke Tanah Air sebanyak 1.395.603 kg. Disusul Australia dengan volume 1.447.912. Kemudian dari India mengirimkan volume daging sapi ke Indonesia sebesar 1.344.000 kg. Sisanya, daging sapi diimpor dari negara lain.

Sementara itu, dikonfirmasi Tirto, Direktur Impor Kementerian Perdagangan, Arif Sulistiyo, menyebut bahwa sebanyak 56 permohonan impor daging sapi telah diterima Kementerian Perdagangan dengan total alokasi sebesar 140.951 ton untuk kebutuhan selama 2024.

"Total alokasi sebesar 140.951 ton dan seluruh permohonan tersebut telah diterbitkan persetujuan impor [PI],” ucap dia kepada Tirto, Selasa (27/2/2024).

Sedangkan berdasarkan Rapat Koordinasi Terbatas pada 13 Desember 2023, disepakati impor untuk konsumsi daging secara regular sebesar 145.251 ton. Angka tersebut telah memperhatikan angka stok dan rencana produksi lokal.

Baca juga artikel terkait FLASH NEWS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas