tirto.id - Rabu (21/2/2024) kemarin, bencana angin puting beliung menghantam wilayah Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung. Menukil akun Instagram resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, puting beliung itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menyebut setidaknya 10 rumah rusak akibat terjangan angin kencang di Sumedang.
"Di samping itu, peristiwa yang bersamaan dengan adanya hujan lebat ini membuat sejumlah pohon tumbang. Kendaraan dan rumah warga tertimpa pohon yang roboh," katanya dalam keterangan tertulis ,seperti dilaporkan Tirto, Rabu (21/2/2024).
Tak hanya di Jawa Barat, angin puting beliung juga sempat menghantam Desa Kedung Wonokerto, di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada awal Februari tahun ini. Dilansir Kompas, angin kencang itu telah menelan satu korban jiwa dan mengakibatkan sekira 200 rumah rusak.
BNPB bahkan mencatat, ada sekitar 58 kejadian bencana puting beliung yang terjadi sejak Januari sampai Februari 2024.
Lantas, bagaimana gambaran statistik bencana puting beliung dalam 10 tahun terakhir? Bagaimana peta kejadian di setiap provinsi?
Meningkat Sejak 2016 dan Membuncah pada 2020
Merujuk data statistik bencana yang dikeluarkan BNPB, jumlah peristiwa bencana angin puting beliung yang telah terjadi di Indonesia selama kurun waktu 2014 – 2023 mencapai 8.567 kejadian. Dari angka itu, bencana puting beliung paling banyak terjadi pada 2020.
Jika menilik statistiknya, jumlah kejadian puting beliung terlihat selalu meningkat pada 2016 dan mulai mereda pada 2021. Pada 2016, jumlah peristiwa puting beliung tercatat di angka 663 kejadian, naik ketimbang tahun 2015 yang berada di level 571 kejadian.
Setelah mencapai angka kejadian puting beliung tertinggi pada 2020, jumlahnya kemudian melorot hampir 50 persen pada 2021, dari 1.486 kejadian menjadi 837 kejadian. Angka itu terus menukik turun hingga 2023 dan merekam 322 kejadian pada tahun tersebut.
Menukil laman BNPB, peristiwa angin puting beliung sendiri terjadi ketika memasuki pergantian musim, seperti dari musim hujan ke musim kemarau. Peristiwa ini merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb), tetapi tak semua pertumbuhan awan Cb akan menimbulkan angin puting beliung.
Kecepatan pusaran angin ini melebihi 63 kilometer(km)/jam dan bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Perlu diketahui bahwa puting beliung dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, lantaran dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
Meski tak dapat diprediksi kedatangannya, tanda-tanda potensi angin puting beliung bisa dikenali dari suhu dan kondisi awan. Ciri yang paling umum adalah apabila pada pagi hari udara terasa sejuk berubah panas, dan apabila pagi tidak terlalu berawan kemudian pada siang hari atau menjelang sore ada pertumbuhan awan cepat disertai hembusan udara dingin.
Puting Beliung Selama 2023 Paling Banyak Terjadi di Sumut
Ketika statistik bencana puting beliung dibedah berdasarkan daerah, terlihat kalau selama 2023, peristiwa ini banyak terjadi di Provinsi Sumatera (Sumut). Jumlah peristiwa bencana puting beliung di Sumut mencapai 84 kejadian pada tahun lalu.
Selain Sumut, puting beliung juga banyak terjadi di Jawa Tengah (57 kejadian), Jawa Timur (55 kejadian), dan Bangka Belitung (36 kejadian). Di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan masing-masing tercatat ada 34 kejadian dan 18 kejadian puting beliung sepanjang 2023.
Salah satu peristiwa puting beliung di Sumut yang banyak disorot terjadi di ibu kota Sumut, Kota Medan, pada bulan September 2023. Detik Sumut melaporkan, bencana tersebut menyebabkan 15 rumah rusak di Kelurahan Tanjung Selamat dan Kelurahan Kemenangan Tani, Medan Tuntungan.
Sementara itu, puting beliung yang terjadi di Jawa Tengah pada 2023 salah satunya menerjang Kabupaten Temanggung. Dilansir Antara, peristiwa kala itu telah menyebabkan 20 rumah warga tiga desa rusak, dan 7 rumah di antaranya mengalami kerusakan parah dan atapnya terbawa angin.
Saat terjadinya angin puting beliung, BNPB mengimbau agar warga bisa berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman, serta segera menjauh dari lokasi kejadian jika memungkinkan karena puting beliung berlangsung sangat cepat.
Masyarakat sebaiknya menghindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty