Menuju konten utama

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Q3-2021 4,3 Persen

Menkeu Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 akan berada pada kisaran 4,3 persen.

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Q3-2021 4,3 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 akan berada pada kisaran 4,3 persen. Posisi tersebut ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih kuat, meningkatnya aktivitas investasi.

Masih kuatnya kinerja ekspor didorong berlanjutnya tren harga komoditas, serta pemulihan yang merata di berbagai wilayah.

“Kinerja ekonomi kita dengan perbaikan ini memberikan suatu optimisme untuk merevisi kuartal ketiga kita, outlook pertumbuhan dari kuartal ketiga kita membaik menjadi 4,3 persen,” ujar Sri Mulyani pada Konferensi Pers virtual APBN KiTa edisi Oktober 2021, Senin (25/10/2021).

"Memang dibanding kuartal kedua menurun, tapi kalau dilihat kuartal ketiga kita mengalami Delta varian yang begitu sangat tinggi. Hal itu yang menyebabkan adanya koreksi terhadap pemulihan ekonomi kita di kuartal ketiga namun koreksi tidak terlalu dalam," jelasnya.

Sri Mulyani juga menyampaikan untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan mencapai 4,0 persen.

“Di mana kinerja untuk kuartal keempat tetap akan berpotensi rebound namun mungkin lebih normal dan tentu rebalancing dari berbagai kegiatan ekonomi seperti di Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa akan mempengaruhi outlook di kuartal keempat dan terutama untuk tahun depan," kata dia.

Berbagai indikator dini perekonomian nasional mengalami peningkatan kembali pada September 2021 seperti ditunjukkan oleh PMI Manufaktur telah kembali memasuki zona ekspansif di angka 52,2 meningkat dari 43,7 pada Agustus. Selain itu, konsumsi listrik, penjualan kendaraan bermotor, dan berbagai indeks antara lain keyakinan konsumen, penjualan ritel dan belanja Bank Mandiri juga menjadi indikator terkait perekonomian nasional.

Aktivitas investasi dalam tren positif, ditunjukkan oleh konsumsi semen yang meningkat dan impor besi baja juga tetap positif. Selain itu impor tumbuh cukup tinggi untuk bahan baku dan barang modal mendukung aktivitas produksi nasional.

Penguatan indikator-indikator tersebut memberikan sinyal menguatnya kembali aktivitas konsumsi dan investasi domestik, di tengah inflasi yang masih relatif rendah di kisaran 1,6 persen secara yoy.

Surplus neraca perdagangan pada September 2021 yang masih kuat, tercatat 4,37 miliar dolar AS, ditopang oleh kinerja ekspor yang tumbuh 47,6 persen secara yoy, sementara impor tumbuh 40,3 persen secara yoy. Posisi cadangan devisa tercatat 146,9 miliar dolar AS, jauh di atas standar batas kecukupan internasional.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri