tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2019 bisa berada di atas 5 persen. Dia bilang nilainya tidak akan jauh dari prediksi Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yang berada di kisaran Rp 5,05 persen.
“Kemarin sudah ada perbaikan jadi kami optimistis Q3 bisa di atas 5 persen. Mungkin seperti BKF sampaikan di 5,05 persen. Jadi kami tetap di situ,” ucap Sri Mulyani kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jumat (1/110/2019).
Sri Mulyani mengatakan ekonomi global yang tengah melambat saat ini memang menjadi ancaman terhadap geliat ekonomi Indonesia. Dia mengaku ada tekanan berat dari sisi eksternal yang saat ini dirasakan dari kinerja ekspor.
Hal yang sama juga dirasakan dari sisi investasi yang masuk ke Indonesia. Namun, ia berharap pertumbuhan investasi tetap bisa dijaga di kisaran 5 persen. Begitu juga tingkat pertumbuhan konsumsi bisa tetap di atas 5 persen.
“Meski ada perlambatan, kami berharap konsumsi dan investasi terjaga di atas 5 persen,” ucap Sri Mulyani.
Menku menambahkan pemerintah juga akan memberikan stimulus agar ekonomi tetap bergeliat. Hal itu diperlukan lantaran kinerja korporasi di Indonesia tengah melempem terlihat dari melambatnya pertumbuhan pajak korporasi dan PPN.
Melambatnya pertumbuhan pajak pada akhirnya membuat defisit anggaran melebar. Menkeu memperkirakan defisit anggaran berada di angka 2,2 persen dari PDB.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Ringkang Gumiwang
