Menuju konten utama

Sri Mulyani: Indonesia Rugi Rp20 Triliun/Tahun karena Bencana Alam

Sri Mulyani mengatakan kerugian yang besar akibat bencana belum diimbangi dengan anggaran yang memadai.

Sri Mulyani: Indonesia Rugi Rp20 Triliun/Tahun karena Bencana Alam
Sejumlah alat berat membersihkan puing reruntuhan bangunan kantor gubernur Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021). ANTARA FOTO / Akbar Tado/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bencana alam telah menyebabkan kerugian yang fantastis bagi Indonesia setiap tahunnya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan kerugian itu begitu besar karena Indonesia merupakan negara rawan bencana alam.

“Hitungannya setiap tahun kita kehilangan lebih dari Rp20 triliunan. Bahkan, estimasi Bank Dunia mengabarkan mungkin itu underestimated. Mungkin jumlah nilai kerusakannya jauh lebih besar dari itu,” ucap Sri Mulyani dalam wawancara di Youtube Kemenkeu, Minggu (14/3/2021).

Sri Mulyani mengatakan besarnya angka itu bisa dimengerti karena Indonesia peringkat 12 dari 31 negara yang langganan mengalami bencana alam. Kerugian dan kerusakan akibat musibah itu pun sedikit banyak menimbulkan konsekuensi bagi anggaran atau APBN.

Kerugian yang cukup besar itu belum diimbangi dengan anggaran yang memadai. Sri Mulyani berkata anggaran untuk pos antisipasi bencana di APBN saja hanya berkisar Rp5-10 triliun per tahunnya yang notabene jauh lebih kecil dari total kerugian akibat bencana tiap tahunnya, apalagi untuk keperluan mitigasi.

“Padahal tingkat kerusakan Rp20 triliun. Belum kalau kita bicara pencegahannya,” ucap Sri Mulyani.

Merespon keterbatasan itu, Sri Mulyani menyatakan pemerintah sudah punya solusinya. Ia menyebutkan skema “pooling fund”. Melalui skema ini, pemerintah pusat dapat mengumpulkan dana dari tiap daerah dan provinsi untuk suatu hari dapat digunakan bila ada daerah yang terkena bencana.

Dari dana ini, pemerintah berharap dapat menyebar risiko yang dialami tiap-tiap daerah. Sri Mulyani bilang jangan sampai ada daerah yang tidak bisa melakukan penanganan bencana, rehabilitasi atau rekonstruksi hanya karena tidak lagi memiliki APBD.

“Oleh karena itu setiap provinsi setiap daerah kita pooling-kan. Ada funding yang kita kumpulkan untuk kemudian dipakai siapa saja yang terkena,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait ANGGARAN BENCANA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan