Menuju konten utama

Sri Mulyani Catat Defisit APBN 2020 Bakal Bertambah Rp125 Triliun

Nilai itu setara tambahan defisit 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani Catat Defisit APBN 2020 Bakal Bertambah Rp125 Triliun
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan usai penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut defisit APBN 2020 diperkirakan akan meningkat Rp125 triliun menyusul dampak pandemi Corona atau COVID-19 pada perekonomian. Ia mengatakan nilai itu setara tambahan defisit 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang diperkirakan bakal terjadi.

“Nilainya Rp120 triliun sendiri. Karena belanja tidak kita rem tapi penerimaan menurun. Jadi itu adalah kebijakan by design yang kami lakukan yaitu relaksasi defisit yang menjadi lebih besar,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jumat (13/3/2020).

Sri Mulyani menyatakan penambahan angka 0,8 persen pada defisit anggaran ini bakal terjadi karena pemerintah akan mengalami penurunan permintaan sebagai imbas Corona. Akibatnya prediksi defisit anggaran tahun 2020 yang berada di angka 1,76 persen bisa naik 0,8 persen menjadi 2,5 persen.

Per 13 Maret 2020 ini, pemerintah telah mengeluarkan setidaknya 2 stimulus untuk merespons penyebaran virus Corona. Stimulus terbaru ini mencangkup penanggungan pajak penghasilan karyawan atau PPh pasal 21 di sektor manufaktur selama 6 bulan oleh pemerintah, serta penundaan pembayaran PPh pasal 22 dan pasal 25.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan nilai stimulus kedua itu mencapai sekitar Rp22,9 triliun. Nilai itu di luar bea masuk yang juga ditanggung oleh pemerintah.

Di samping itu, pada Februari 2020 lalu pemerintah juga sudah mengeluarkan stimulus yang mencangkup pariwisata, sektor properti sekaligus kartu sembako. Nilai totalnya mencapai Rp10,2 triliun.

“Stimulus kedua Rp22,9 triliun dan paket pertama Rp10,2 triliun. Kami akan terus memelajari dampak Covid-19 ini,” ucap Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jumat (13/3/2020).

Baca juga artikel terkait APBN 2020 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan