tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita surplus sebesar Rp128,5 triliun sampai akhir Maret 2023. Surplus ini setara dengan 0,61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"APBN Kita mengalami surplus Rp128,5 triliun dibandingkan tahun lalu bulan Maret posisinya juga surplus tapi hanya Rp11,1 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi April 2023, Senin (17/4/2023).
Bendahara Negara itu mengatakan surplus APBN pada bulan lalu tersebut terjadi lantaran pendapatan negara masih lebih tinggi dibanding realisasi belanja. Di mana pendapatan negara tembus Rp647,2 triliun sedangkan belanja negara hanya Rp518,7 triliun
Dia merinci pendapatan negara tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp504,5 triliun. Penerimaan ini terdiri dari pajak sebesar Rp433,2 triliun dan kepabeanan dan cukai Rp72,2 triliun. Sedangkan untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp142,7 triliun.
Kemudian untuk belanja negara yang sebesar Rp518,7 triliun tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar 347,3 triliun. Belanja tersebut terdiri dari belanja KL Rp166,9 triliun dan belanja non KL Rp180,3 triliun.
Sedangkan untuk transfer ke daerah atau dana desa mencapai Rp171,4 triliun.
Di sisi lain, keseimbangan primer pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp228 triliun. Serta pembiayaan anggaran terealisasi Rp203,7 triliun.
"Nah ini dalam mengantisipasi ketidakpastian di sektor keuangan Global dan memberikan kita cukup baik dari sisi pencadangan kita maupun posisi kita menghadapi ketidakpastian," pungkas dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat