Menuju konten utama

Soal Isu Penambahan Menteri, Wapres Ma'ruf: 34 Kursi Sudah Cukup

Wapres berharap menteri yang dipilih Prabowo berasal dari kalangan profesional yang mumpuni di bidangnya masing-masing.

Soal Isu Penambahan Menteri, Wapres Ma'ruf: 34 Kursi Sudah Cukup
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan ceramah pada acara buka bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Presiden Joko Widodo menggelar silaturahim dan buka puasa bersama dengan para pimpinan lembaga negara, Menteri Kabinet Indonesia Maju serta perwira tinggi TNI dan Polri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, mengungkapkan bahwa kondisi menteri saat ini yang berjumlah 34 telah cukup dan sesuai proporsional untuk mengerjakan tugas negara. Meskipun, terdapat isu bahwa di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilakukan perubahan dan penambahan jumlah menteri.

“Kajian waktu itu sudah cukup, tapi bisa saja lebih daripada itu kalau [dalam] bahasa kiainya lil hajah, ada keperluan, mungkin bisa lebih dari itu,” kata Ma'ruf usai menghadiri halalbilal Idulfitri 1445 H Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).

Dia berharap agar menteri yang dipilih Prabowo-Gibran mendatang berasal dari kalangan profesional yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Sehingga dia berharap para menteri tersebut dapat bekerja sesuai kapabilitas terbaiknya di setiap kementerian atau lembaga yang dipimpin.

“Sebab, dalam menjalankan tugas, menteri-menteri itu harus profesional,” kata dia.

Wapres membuka diri bahwa tokoh profesional tersebut dapat berasal dari kalangan partai politik maupun non-politisi, baik tokoh profesional murni maupun tokoh organisasi masyarakat (ormas).

“Cuma profesionalnya bisa dia merepresentasikan partai-partai politik, bisa juga yang lainnya. Nanti tergantung tentu negosiasinya,” kata Ma'ruf Amin.

Mengenai isu penambahan kursi menteri, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengungkapkan bahwa hal itu merupakan hal yang wajar. Dia berdalih bahwa penambahan jumlah kursi diperlukan karena besarnya Indonesia dengan berbagai masalahnya.

“Buat saya bagus, negara kita, kan, negara besar. Tantangan kita besar, target target kita besar," kata dia.

Dia menyalahkan kepada pihak-pihak yang menuding bahwa Prabowo-Gibran hendak melakukan politik dagang sapi. Namun, dia tetap menerimanya sebagai masukan dan akan disampaikan kepada Prabowo-Gibran.

“Ya itulah kesalahan cara berpikir, enggak apa-apa itu jadi masukan bagi kami," kata dia.

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz