tirto.id -
Massa tersebut terpantau berasal dari arah Jalan KH Wahid Hasyim dan Jalan Sabang menuju ke Jalan KH Agus Salim pada pukul 10.55 WIB.
Massa memakai berbagai atribut seperti bersorban, gamis panjang berwarna putih, serta berselendang hijau. Selain itu, terlihat massa tersebut telah mengoleskan pasta gigi di pipi mereka.
Mereka melintasi jalan tersebut dengan tertib meskipun sempat membuat jalan menjadi macet.
Selain itu, terlihat beberapa petugas dari Dinas Perhubungan di lokasi yang sedang mengatur jalan sehingga kondisi lalu lintas di perempatan Jalan Sabang tersebut kembali lancar.
Ini merupakan aksi massa hari kedua setelah sebelumnya pada Selasa (21/5/2019) terdapat aksi yang dilakukan di depan Gedung Bawaslu sejak pagi hingga malam hari untuk menuntut agar Bawaslu menindaklanjuti dugaan kecurangan pada Pemilu 2019.
Kondisi di beberapa titik di Jakarta yang sempat memanas dari Rabu (22/5/2019) dini hari hingga pukul 09.46 WIB di antaranya di sekitar kantor Bawaslu, Pasar Tanah Abang, asrama Brimob Petamburan dan daerah Jatibaru, Jakarta Pusat.
Kericuhan saat aksi 22 Mei bermula sejak Selasa (21/5/2019) sekitar pukul 22.45. Bentrok sempat terjadi antara massa dan aparat kepolisian mengakibatkan satu korban tewas, Farhan Syafero (30) dan beberapa orang terluka. Polisi sempat menangkap sekitar 20 orang yang diduga provokator.
Polda Metro Jaya mengirimkan tambahan dua kompi polisi ke Jalan KS Tubun, Petamburan. Setelah tiba di lokasi, aparat lantas bergerak serempak menuju arah Jalan Petamburan 5, sekitar markas FPI.
"Jalan ke arah dekat massa," ujar salah seorang aparat, Rabu (22/5/2019) pagi. Sejumlah kantor yang berada di sekitar Pasar Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat diliburkan pada Rabu (22/5/2019).
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH