Menuju konten utama

Siswa Sekolah Rakyat Tak Harus Mengabdi ke Pemerintah usai Lulus

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, mematikan para siswa program Sekolah Rakyat, tidak harus mengabdi ke pemerintah setelah lulus.

Siswa Sekolah Rakyat Tak Harus Mengabdi ke Pemerintah usai Lulus
Mohammad Nuh. (ANTARAFOTO/Andika Wahyu)

tirto.id - Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, mematikan para siswa program Sekolah Rakyat, tidak harus mengabdi ke pemerintah setelah lulus. Mereka dibebaskan untuk memilih jalan hidupnya masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Nuh usai mengikuti rapat pleno besama Kementerian Sosial, serta sejumlah kementerian dan lembaga yang terlibat dalam program Sekolah Rakyat ini.

"Mereka bebas, setelah lulus bebas, yang penting kita (pemerintah) sudah kasih bekal, silakan dengan bekal itu bisa mengarungi kehidupannya," kata Nuh kepada wartawan di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).

Nuh menginginkan para siswa tersebut bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah lulus. Serta bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan membawa keluarganya keluar dari garis kemiskinan.

Dia juga menjawab soal Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Taskin (BP Taskin) yang menyampaikan para siswa lulusan sekolah rakyat akan diberdayakan untuk bergabung dalam program strategis pemerintah.

Nuh memastikan para siswa tersebut tidak diproyeksikan untuk menjadi pekerja lapangan, melainkan untuk pemutus rantai kemiskinan.

"Saya kira orientasinya bukan untuk lapangan kerja, tetapi esensinya itu sebagai agen pemutus mata rantai kemiskinan," ucap Nuh.

Sekolah Rakyat merupakan lembaga pendidikan untuk para siswa yang berada di golongan miskin bahkan miskin esktrem.

Siswa yang berhasil masuk dalam sekolah tersebut, akan mendapatkaan pendidikan, tempat tinggal, dan makan yang layak. Sekolah ini, didesain seperti asrama.

Pendaftaran baik calon guru maupun calon siswa akan dimulai pada April mendatang, untuk 45 sekolah yang telah dinyatakan siap beroperasi.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama