Menuju konten utama

Sinopsis Silsila ANTV Episode 42: Kunal Tahu Misthi Putrinya

Sinopsis episode 42 Silsila di ANTV: Ishan melamar Mauli dan Kunal mengetahui Misthi adalah putrinya.

Sinopsis Silsila ANTV Episode 42: Kunal Tahu Misthi Putrinya
Silsila Badalte Rishton Ka (2018). foto/imdb

tirto.id - Drama India Silsila episode 42 tayang di ANTV Senin (23/9/2019) pukul 10.30 WIB. Dalam episode ini, Ishan dan Mauli melakukan lamaran. Selain itu, Kunal mengetahui Misthi adalah putrinya.

Di tempat lamaran, Mauli memakai sari berwarna pink dan hijau. Rambut Mauli diurai di sisi kanan. Dengan didampingi dua orang, Mauli melangkah memasuki ruangan lamaran yang telah ditaburi bunga.

Mauli mendekat ke nenek, nenek mencium tangan Mauli, seketika Mauli menyodorkan keningnya pada nenek. Nenek menciumnya dan berkaca-kaca.

Ishan menari di depan Mauli dan para tamu undangan. Usai menari, Ishan menghampiri Mauli yang duduk di kursi. Ishan mengulurkan tangannya, Mauli menyambutnya. Mereka berdua berjalan ke tengah, menari bersama di hadapan tamu undangan dan keluarga.

Nenek, ibu, tak terkecuali Misthi terllihat bahagia dengan senyum di wajahnya. Setelah menari, ibu memberikan cincin pada Mauli, Ishan juga memegang sebuah kotak cincin yang terbuka.

Di sisi lain, Kunal yang sedang berada di dalam mobil gelisah karena jalanan sangat macet saat ia membuntuti Pramila. Kunal terlihat kebingungan karena tak melihat lagi mobil yang ditumpangi Pramila.

Saat Mauli dan Ishan berhadapan, tiba-tiba Ishan menutup kotak cincin yang dipegangnya. Nenek dan ibu terkejut.

"Aku tak bisa memberimu cincin pertunangan ini, sampai kau menyelesaikan masalahmu. Ada seseorang yeng memiliki hak untuk menyetujui, kita tidak bisa melangsungkan pertunangan ini tanpa persetujuan dia," ujar Ishan pada Mauli.

Nenek dan ibu terlihat kaget mendengar pernyataan Ishan. Ishan terlihat mundur selangkah, ia mendekati Misthi dan memegang tangannya.

"Misthi, kau adalah surga dalam hidupku. Saat pertama kali aku melihat senyummu, itu adalah kebahagiaan hidupku. Apakah kau mau berjanji padaku? Jangan katakan tidak karena itu akan menyakitiku," ujar Ishan pada Misthi.

"Bicaralah, apakah kau akan membiarkanku menjadi ayahmu?" lanjut Ishan pada Misthi.

Misthi tersenyum, ia menoleh ke Mauli.

"Apakah kau melamar ibuku dan akan menikahinya? Apakah kau akan membuatnya tersenyum? Kau tidak akan membuatnya menangis?" tanya Misthi pada Ishan.

Ishan berjanji pada Misthi akan menjaga ibunya, mencintainya dan tak membuatnya menangis.

"Tolong jawab iya," pinta Ishan pada Misthi.

"Tidak. Iya dan iya ayah," jawab Misthi, Ishan tersenyum, Mauli, ibu, dan nenek tertegun mendengar jawaban Misthi.

Ishan menggendong Misthi yang tersenyum. Sesaat kemudian, Kunal datang di lokasi lamaran Ishan dan Mauli. Ishan mengulurkan tangannya ke Mauli, perlahan Mauli memasangkan cincin pada jari manisnya. Tiba-tiba saja lampu di ruangan tersebut mati. Semua orang terlihat panik. Ishan pamit untuk mengecek semuanya.

Ibu terkejut saat ada yang menatrik tangannya, terlihat wajah Kunal. Ibu bertanya pada Kunal tentang tujuan keberadaannya dan memintanya untuk pergi. Kunal tak mau, Kunal ingin ibu mendengarkannya.

"Siapa Misthi sebenarnya?" tanya Kunal pada ibu. Ibu masih tak menjawabnya dan meminta Kunal pergi.

"Aku akan menghentikan pertunangan ini jika ibu tak menjawabnya," ujar Kunal. Ibu terlihat marah dengan keinginan Kunal tersebut.

"Aku akan pergi, tetapi tolong jawab. Siapa ayah Misthi?" pinta Kunal pada ibu.

Ibu menjelaskan, Mauli adalah ibu dari Misthi. Misthi hadir saat Mauli tak punya harapan hidup. Belum selesai menjelaskan, lampu menyala kembali. Ibu meminta Kunal untuk segera pergi dari tempat tersebut. Ibu segera meninggalkan Kunal dan masuk ke ruang pertunangan. Sesaat kemudian, Ishan juga kembali ke ruangan dan memastikan semuanya baik baik saja.

"Terima kasih Mauli, terima kasih telah menerimaku," ujar Ishan pada Mauli.

Kunal melihat Ishan dan Mauli dan beranjak ke ruangan sebelah. Ia melihat ibu dan nenek sedang merayu Misthi untuk tidak makan es krim, tetapi Misthi tetap ngotot meminta es krim. Nenek teringat masa kecil saat Kunal meminta es krim padanya.

"Ia seperti ayahnya, Kunal sangat suka es krim," ujar nenek.

Kunal mendengar perkataan nenek. Saat ibu mengejar Misthi, tiba tiba saja ada yang menariknya.

"Aku telah mendengar semuanya," ujar Kunal pada ibu.

Ibu terkejut melihat Kunal masih di tempat ini. Kunal masih meminta penjelasan dari ibu.

"Misthi adalah putrimu, Kunal," jawab ibu.

Di ruangan, Mauli telah memasangkan cincin pada jari Ishan. Sebaliknya, Ishan memasangkan cincin di jari manis Mauli dan mencuim tangan Mauli. Misthi murung dan menyendiri duduk di kursi karena tak boleh meminta es krim. Kunal melangkah gontai meninggalkan lokasi lamaran setelah ia mengetahui Misthi adalah putrinya.

Baca juga artikel terkait DRAMA INDIA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Film
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra