Menuju konten utama

Sidang Perdana di MK Tak Ganggu Penjualan di Pusat Perbelanjaan

Handaka menjelaskan, perbedaan yang terjadi hari ini bisa jadi disebabkan karena berbagai pihak mau menahan diri.

Sidang Perdana di MK Tak Ganggu Penjualan di Pusat Perbelanjaan
Gedung MK Tampak depan Jumat 14/6/2019. tirto.id/Bayu septianto

tirto.id - Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa mengatakan sidang perdana sengketa pemilu di Makhamah Konstitusi (MK) tak mengganggu aktivitas mal-mal di Jakarta. Menurut Handaka, penjualan di berbagai pusat perbelanjaan juga berada di tren yang normal sebagaimana hari-hari biasanya.

Handaka menambahkan, situasi pada sidang perdana MK ini juga jauh berbeda dengan saat massa berkumpul di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei 2019 silam. Kala itu, kata Handaka, banyak pusat perbelanjaan mengalami penurunan pengunjung maupun penjualan.

"Hari ini waktu sidang perdana MK, penjualan normal kayak Pacific Place lebih sibuk karena kantor udah mulai (aktivitas) ya. Beda seperti pada 22 Mei itu di kantor Bawaslu. Itu kan memang ada penurunan drastis. Toko tutup dua hari saja bisa 16 persen kehilangan penjualan," ucap Handaka saat dihubungi reporter Tirto pada Jumat (14/6).

"Jadi penjualan-penjualan tidak mengalami penurunan. Normal saja," tambahnya.

Handaka menjelaskan, perbedaan yang terjadi hari ini bisa jadi disebabkan karena berbagai pihak mau menahan diri. Hal itu terlihat dari tiadanya pengerahan massa seperti pada 21-22 Mei lalu.

Di samping itu, Handaka juga menuturkan bahwa masyarakat sudah diberitahu bahwa akan ada pembatasan di sejumlah ruas jalan menyusul adanya sidang di MK. Hal ini, menurutnya, juga didukung rasa aman masyarakat untuk tetap beraktivitas normal seperti biasanya.

"Jadi kalau kegiatan hari ini dibandingkan dengan 22 Mei memang beda sekali ya karena dari awal kita udah tahu akan ada pembatasan. Kalau 22 Mei sebelum hari H-nya aja udah turun (kunjungan) soalnya suasana enggak enak mau ramai gitu," ucap Handaka.

Kendati demikian, Handaka juga membenarkan bahwa sejumlah pusat perbelanjaan tetap melakukan antisipasi. Ia mencontohkan, adanya pusat perbelanjaan yang belum menurunkan standar pengamanannya sebagaimana diberlakukan waktu 21-22 Mei 2019 lalu.

Sejumlah bantuan keamanan dari pihak kepolisian pun katanya masih ada yang bertahan di lokasi. Menurut Handaka pihak pengelola mal tidak ingin sampai kecolongan lantaran mementingkan keselamatan pelanggan.

"Kita juga enggak mau kecolongan karena ada customer. Jadi ada peningkatan pengamanan di masing-masing Dept. Store. Jadi masih ada pengamanan waktu Mei belum ditarik semua itu. Bantuan pengamanan dari pemerintah masih ada," ucap Handaka.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto